Sudah Dua Hari, Twitwar @PartaiSocmed Versus Prof Henri Subiakto Makin Memanas
JAKARTA -- Jagat lini masa dua hari terakhir diramaikan dengan twitwar dua akun dengan followers cukup banyak di Twitter. Keduanya adalah pemilik akun @henrysubiakto versus @PartaiSocmed. Mereka saling adu argumen hingga sentimen, lantaran tidak mencapai titik temu dalam isu tertentu.
Hal itu bermula dari kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memblokir sejumlah layanan dan aplikasi, seperti Paypal, Dota, hingga Counter Strike, yang belum melakukan registrasi.
Perdebatan mulai memanas ketika pemilik @PartaiSocmed mengunggah tangkapan layar yang dikirim eks Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof Henri Subiakto. Merasa terancam, Partai Socmed membongkar kelakukan guru besar Universitas Airlangga (Unair) tersebut ke pengikutnya.
"Baiklah, kami buka sedikit ancaman dan body shaming yang dilakukan oleh guru besar @UnairSurabaya terhadap kami. Apa tujuannya coba @henrysubiakto kirim DM seperti ini?" kata @PartaiSocmed dikutip di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Adapun isi direct message (DM) tersebut adalah panggilan Prof Henri kepada pengelola akun @PartaiSocmed. "Hei pendek, kalau sama aku jangan sok pinter," ujar Henri. Pesan itu langsung dibalas. "Sekarang lewat DM? Kok jadi body shaming Prof? Emosi ya," ujar @PartaiSocmed
Percakapan panas tidak berhenti sampai di situ. Ternyata debat keduanya berlanjut di DM, hingga pengelola @PartaiSocmed kembali mengunggah tangkapan layar ke lini masa. "Kami penakut dan goblik. Bodoh. Pengkhianat seperti kamu gak pantas komunikasi dengan orang-orang baik," kata Henry dalam tangkapan layar yang dibeberkan ke publik.
Keduanya pun terlibat percakapan panas yang terus berlanjut. Semua percakapan itu sengaja dibongkar oleh @PartaiSocmed agar diketahui penghuni lini masa. "Percakapan DM terakhir kami dengan guru besar @Unair_Official Prof @henrysubiakto. Masih dengan gaya fitnah dan body shaming-nya. Rupanya semua ini urusan dukung mendukung," kata @PartaiSocmed menyindir Prof Henri.
Disindir seperti itu, Prof Henri pun membalas. "Anonim kok merasa di body shaming, kamu malu sama siapa? Wong muka, nama, identitas dan wujudmu selalu disembunyikan, gak ada yang tahu he he. Berarti perasaanmu sendiri itu yang malu. Ngomong gak pakai logika," ujarnya.
Debat panas kedua akun itu mendapatkan respon dari ratusan, bahkan ribuan akun lain yang saling berkomentar menyerang satu sama lain. Tweetwar keduanya pun akhirnya viral dan menjadi bahan pembicaraan warganet. Akun @PartaiSocmed dalam status terbarunya, membuat status yang menunjukkan kekhawatiran masalah tersebut sampai dilaporkan Bareskrim Polri.·
"Sampai siang ini kami masih diteror oleh prof @henrysubiakto lewat DM. Kali ini dengan pamer kedekatannya dengan pejabat Polri, pake kirim-kirim foto bareng mereka segala," kata akun @PartaiSocmed.