Home > Bursa

Korut Kirim Pasukan Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Korea Utara secara de facto ikut terlibat perang dengan Ukraina.
Presiden Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sumber: RAND
Presiden Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sumber: RAND

KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato di parlemen pada Rabu (16/10/2024) bahwa Korea Utara (Korut) secara de facto ikut terlibat perang dengan Ukraina. Dia menyebut, Korut berpihak pada Rusia. Dia menyatakan, intelijen Ukraina telah menemukan bahwa Pyongyang tidak hanya mentransfer senjata, tetapi juga mengirim tentara ke Moskow.

Kedekatan hubungan militer antara Rusia dan Korut telah mendapat kecaman dari Amerika Serikat, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang. Ketiga negara tersebut pada Rabu, mengumumkan tim baru untuk memantau sanksi senjata terhadap Korut.

Jadi, seberapa besar bantuan yang diberikan Korea Utara kepada Rusia? Seberapa dalam kerja sama militer mereka, dan sejauh mana Moskow membutuhkan bantuan Pyongyang?Pada 8 Oktober 2024, Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel Kim Yong-hyun, mengatakan kepada politisi Seoul bahwa "sangat mungkin" perwira Korur tewas dalam serangan Ukraina di dekat Donetsk pada 3 Oktober lalu.

Dan pada Jumat (18/10/2024), Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan, kapal Angkatan Laut Rusia telah memindahkan 1.500 tentara Korut ke kota pelabuhan Pasifik Rusia, Vladivostok, antara 8 dan 13 Oktober 2024. Namun, Rusia membantah tuduhan bahwa ada personel Korut di negaranya.

"Ini tampaknya seperti cerita berita palsu lainnya," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada awal bulan ini.

Meskipun Ukraina dan Korsel belum mempublikasikan bukti untuk mendukung klaim mereka, para ahli mengatakan bahwa kehadiran militer Korut di Ukraina mungkin terjadi. "Kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan ini," kata Edward Howell, seorang dosen hubungan internasional di Universitas Oxford kepada Al Jazeera. "Kami tahu bahwa Rusia membutuhkan tenaga kerja."

Howell menambahkan, bahkan jika Korut tidak mengirim tentara, "kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan Korea Utara mengirim insinyur militer, serta personel untuk membantu memantau dan mengawasi penggunaan senjata Korea Utara, yang mungkin banyak jumlahnya, tetapi kualitasnya bervariasi di Ukraina."

Penelitian Howell berfokus pada politik dan hubungan internasional Korut, Semenanjung Korea, dan Asia Timur. Sebelumnya, Zelenskyy menuduh Korut dalam pidato yang diunggah dalam video, bahwa mereka mengirim personel militer untuk berperang bagi Rusia melawan Ukraina. Dalam pidato pada Ahad, Zelenskyy mengecam Korut ikut membantu Rusia.

"Ini tidak lagi hanya tentang mentransfer senjata. Ini sebenarnya tentang memindahkan orang dari Korea Utara ke pasukan militer pendudukan. Kami melihat aliansi yang semakin kuat antara Rusia dan rezim-rezim seperti Korea Utara," Zelenskyy memperingatkan.

× Image