TNI AL Hentikan Operasional KRI Teluk Hading Setelah 30 Tahun
JAKARTA -- Setelah 30 tahun beroperasi menjelajahi lautan nusantara, KRI Teluk Hading-538 secara resmi dinonaktifkan dari dinas aktif TNI Angkatan Laut. Upacara penurunan Bendera Ular-Ular Perang KRI Teluk Hading-538 dilaksanakan di Dermaga Layang Markas Komando (Mako) Lantamal VI, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (31/10/2024).
Inspektur Kolinlamil Laksma Kunto Tjahjono bertinda sebagai irup upacara dan dengan komandan upacara Letkol Laut (P) Rifki Najib selaku komandan KRI KBI-971. Dalam sambutannya, Laksma Kunto menyatakan, sepanjang pengabdiannya, KRI Teluk Hading-538 telah banyak berjasa bagi bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, serta operasi bakti lainnya.
Dengan kondisi saat ini, sambung dia, KRI Teluk Hading-538 telah jauh melebihi batas usia pakai. Sehingga sudah waktunya untuk berhenti berdinas dari jajaran TNI AL. Menurut Kunto, bagi para prajurit Jalasena yang mengawaki KRI Teluk Hading-538, akan merasa berat dengan dinonaktifkannya kapal tersebut.
"Namun demikian, juga terdapat rasa bangga manakala para prajurit KRI Teluk Hading-538 ini dapat mengantar dan melepas KRI Teluk Hading-538 sampai pada pengabdian yang terakhir," ucapnya
KRI Teluk Hading-538 merupakan kapal berjenis Frosch yang dibangun pada 1977 oleh VEB Peenerweft, Wolgast, Jerman Timur. Kapal itu masuk di jajaran TNI AL pada 1994 dan berdinas secara aktif sebagai kapal Angkut Tank Frosch (ATF) di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) sejak 1996.
Dalam upacara penurunan ular-ular perang, juga dilaksanakan pelepasan tanda jabatan komandan KRI Teluk Hading-538 Letkol Laut (P) Benny Yumanta oleh Kunto. Selanjutnya, Benny akan menempati jabatan baru sebagai Paban Binsis di Srena Kolinlamil.