Koopsudnas Kerahkan Dua Pesawat C-212 Cassa Cegah Banjir di Jabodetabek

JAKARTA -- Ikut berkontribusi dalam memitigasi bencana banjir di wilayah Jabodetabek, Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) mengerahkan dua unit pesawat C-212 Cassa. Dua pesawat tersebut melaksanakan operasi dukungan teknologi modifikasi cuaca (TMC) agar hujan besar tidak terjadi di Jabodetabek pada pekan ini.
Satu pesawat C-212 Casa A-2117 diterbangkan oleh Kapten Pnb Arya dan Lettu Pnb Lucky melaksanakan TMC dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakara Timur. Sementara pesawat C-212 Cassa A-2104 diterbangkan oleh Kapten Pnb Yanuar dan Lettu Angga melaksanakan TMC dari Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung.
"Operasi TMC dilaksanakan selama 10 hari, dari 11-20 Maret 2025, merupakan kolaborasi antara TNI AU, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pemerintah pusat dan juga Pemprov Jawa Barat," kata Kepala Penerangan Koopsudnas Kolonel Sus Sonaji Wibowo di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Menurut Sonaji, hingga Kamis (13/3/2025), dua pesawat Cassa C-212 telah melaksanakan penyemaian 35,5 ton garam (NaCL). Garam dalam jumlah besar untuk memodifikasi cuaca tersebut diterbangkan dalam 18 sorties.
"Melalui operasi TMC diharapkan intensitas hujan yang berlebih dapat dikendalikan dan dialihkan ke daerah laut. Langkah ini diharapkan dapat membantu mencegah banjir yang dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Sonaji.
Sebelumnya, BMKG melakukan prakiraan cuaca ekstrem terjadi di Jabodetabek pada 11-20 Maret 2025. Demi mengantisipasi hal itu agar tidak terjadi banjir besar di wilayah Jakarta dan sekitarnya, pemerintah pun melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) 24 jam nonsetop di Jakarta dan sekitarnya hingga 20 Maret 2025.
Keputusan itu diambil setelah memperhatikan analisis BMKG yang menjelaskan prediksi curah hujan dasarian II dan III Maret 2025 berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi di wilayah Jabodetabek bagian selatan hingga akhir Maret 2025.
"OMC ini merupakan langkah BMKG dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Seluruh proses OMC dilakukan berdasarkan analisis data dan pemodelan atmosfer yang tepat agar berjalan dengan efektif," kata Plt Kepala BMKG Dwikorita di Jakarta, Jumat.