Jet Korsel Cegat Pesawat Tempur Rusia yang Mendekati Wilayahnya

SEOUL -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Kemenhan Korsel) memanggil seorang pejabat militer senior Rusia di Seoul pada Kamis (21/3/2025), untuk menyampaikan protes resmi. Hal itu dilakukan setelah pesawat militer Rusia berulang kali memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korsel (KADIZ).
Menurut Kemenhan Korsel, beberapa pesawat tempur Rusia terbang ke zona tersebut di atas Laut Timur pada hari sebelumnya, pada satu titik mendekati dalam jarak 20 kilometer dari wilayah udara Korsel. Pesawat tersebut dilaporkan gagal menanggapi beberapa komunikasi radio dari Seoul.
Sebagai tanggapan, Korsel balik mengerahkan jet tempurnya untuk memantau dan melacak pesawat Rusia. Kondisi itu menandai serangan kedelapan sejak 11 Maret 2025, yang menimbulkan kekhawatiran baru di Seoul atas frekuensi dan sifat aktivitas udara Rusia di dekat semenanjung.
Dalam sebuah pernyataan, Kemenhan Korsel menyatakan, telah memanggil Atase Pertahanan Kedutaan Besar Rusia di Seoul, Kolonel Nikolai Marchenko, untuk menyampaikan protes resmi dan menuntut agar Moskow mengambil langkah-langkah untuk mencegah insiden lebih lanjut. Kemenhan Korsel menekankan, penerbangan berulang yang tidak diumumkan ke KADIZ tidak dapat diterima dan berisiko meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Meskipun zona identifikasi pertahanan udara tidak diakui sebagai wilayah udara berdaulat menurut hukum internasional, namun zona tersebut merupakan wilayah yang dideklarasikan di Korsel. Defence Blog menjelaskan, sejumlah negara biasanya mengharuskan pesawat asing untuk mengidentifikasi diri mereka demi tujuan keamanan dan koordinasi.
Kepala Staf Gabungan Korsel melaporkan, penyusupan serupa terjadi beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu, ketika beberapa pesawat tempur Rusia memasuki zona tersebut selama apa yang tampak seperti latihan udara. Jet Rusia sekali lagi tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya dan gagal mengakui upaya Korsel untuk berkomunikasi.