Megawati Raih Penghargaan Tokoh yang Atasi Krisis 1998, tapi Sejarah Mencatat Habibie
JAKARTA -- Presiden RI periode 2001-2004 Megawati Soekarnoputri disebut sebagai orang yang mengatasi krisis 1998. Adalah pengusaha Chairul Tanjung (CT) yang menyebut, Megawati adalah sosok yang mengatasi krisis ekonomi 1998. Karena alasan itulah, CT memberikan penghargaan CNBC Indonesia Lifetime Achievement kepada ketua umum PDIP tersebut.
Menurut CT, jasa Megawati dalam bidang ekonomi, terutama dalam penyelesaian krisis moneter 1998. Saat itu, kondisi Indonesia parah hingga kemudian Megawati bisa menciptakan stabilitas ekonomi, yang menjadi alasan pemberian penghargaan.
"Kami datang untuk menyerahkan award atas jasa-jasa Ibu dalam mengembalikan ekonomi pada waktu itu yang hancur karena krisis moneter 98. Dan di masa kepemimpinan Ibu sebagai presiden berhasil mengangkat kembali ekonomi Indonesia saat itu," kata CT didampingi anaknya yang juga Staf Khusus Milenial Presiden Putri Tanjung serta Komisaris Utama Trans Media Ishadi SK di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022).
Megawati pun sangat senang dengan penghargaan yang diterimanya. Dia bercerita tentang kondisi ekonomi dan politik pada masa pemerintahannya."Saya berterima kasih sekali atas penghargaan ini. Saya ingat dari seluruh perjalanan hidup saya, ini penugasan dari negara yang bikin saya pusing waktu itu. Karena ada TAP MPR yang mengharuskan dan ada tanggal penyelesaiannya," kata presiden ke-5 RI tersebut.
Publik, termasuk warganet pun akhirnya bertanya-tanya, benarkah Megawati yang sukses mengatasi krisis moneter 1998? Pasalnya, selama ini yang ada di benak masyarakat bahwa sosok yang berhasil mengendalikan dan mengatasi krisis moneter yang mampu menumbangkan Orde Baru adalah Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Dikutip dari buku Detik-Detik yang Menentukan, Habibie menceritakan tentang pada masa pemerintahannya yang singkat mampu mengendalikan nilai tukar dolar AS yang sempat menyentuh Rp 17 ribu. Dia mampu membawa nilai tukar rupiah menguat sampai Rp 6.500 atas dolar AS. Adapun pada masa akhir pemerintahan Soeharto, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah Rp 2.500.
Dikutip dari Republika saat wawancara di rumahnya pada medio 2016, Habibie juga membagikan resep sukses keberhasilannya mengatasi krisis ekonomi dalam kurun waktu 17 bulan. Dia menggunakan teori Zig Zag untuk menstabilkan ekonomi negara yang terbukti sukses, meski sempat mendapat cemoohan dari lawan politik.
Meski begitu, ia tidak mengeklaim torehan itu sebagai prestasinya, sendiri melainkan juga atas peran berbagai pihak. Padahal, sambung dia, kondisi Indonesia saat itu gonjang-ganjing dan ekonomi karut-marut yang membuat NKRI bisa bubar. "Situasinya unpredictable. Waktu itu, keadaan Indonesia tidak menentu," ujar Habibie.
Di lini masa Twitter, warganet pun mempertanyakan penghargaan yang diterima Megawati. Mereka semua percaya bahwa Preside periode 1998-1999 Habibie adalah orang yang mengatasi krisis moneter 1998. "Yang menyelesaikan krisis: Habibie, yang dapat penghargaan: Megawati," ucap akun @suryadelalu dikutip di Jakarta, Sabtu (12/3/2022).
Akun @realAbikaTrader juga sependapat bahwa Habibie adalah figur yang mampu membawa Indonesia keluar dari krisis moneter. "Yang menyelesaikan krisis moneter Indonesia Tahun 98 bukan Ibu Megawati tapi Presiden Habibie. Jangan menghilangkan jasa seseorang jon! Tidak elok! Maluuu.." ujarnya.
Akun @slametan malah heran mengapa prestasi Habibie malah diklaim milik Megawati. "Pretasi Pak Habibie diaku miliknya, apa urat malu memang sudah tidak ada ya?" katanya.