Marsdya Tonny Harjono, Penerbang F-16 dan Sukhoi Kandidat Terkuat KSAU
JAKARTA -- Marsekal Fadjar Prasetyo akan memasuki masa pensiun sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada awal April 2024. Sebelum itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengganti pucuk pimpinan TNI AU dengan melantiknya di Istana.
Memang ada beberapa perwira tinggi (pati) TNI AU bintang tiga yang berpeluang menjadi KSAU. Hanya saja, sudah jelas jika calon paling kuat adalah Marsekal Madya (Marsdya) Mohamad Tonny Harjono. Tonny saat ini menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II.
Selain menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2016, Tonny pernah menjadi Komandan Lanud Adi Soemarmo Solo (2016-2018) dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2020-2022. Abiturien Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993 ini juga dikenal sebagai penerbang jet fighter. Tonny pernah mengemudikan pesawat tempur F-16 dan Sukhoi Su-27 dan 30.
Tidak banyak yang tahu, jika Tonny adalah salah satu penerbang F-16 Fighting Falcon dari Lanud Iswahjudi Madiun kala mencegat kapal induk USS Carl Vinson yang terdeteksi di perairan Bawean, Jawa Timur pada 3 Juli 2023. Kala itu, menara kontrol (ACT) Bandara Juanda mendeteksi manuver jet tempur yang setelahnya berhasil diidentifikasi sebagai pesawat F/A-18 Hornet yang mengawal kapal induk.
Dua pesawat F-16 yang dikemudikan pilot dan kopilot terus membayangi pergerakan F-18 Hornet, hingga terjadi saling kontak. Kepada penulis, Tonny mengaku, kala itu, pesawat F-16 sempat dikunci oleh F-18 Hornet karena dianggap sedang mengincar mereka. Setelah kontak terjalin, akhirnya didapati jika pilot jet US Navy tersebut mengaku terbang untuk mengawal kapal induk.
"Kami terus membayangi sampai harus kembali ke home base (Lanud Iswahjudi) karena bahan bakar pesawat sudah menipis," kata Tonny kepada penulis di acara Kasau Award 2023 di Lanud Halim Perdanakusuma, beberapa waktu lalu.
Tonny bercerita betapa menegangkannya kala pesawat yang dikemudikannya saling bermanuver dengan F-18 Hornet milik US Navy atau Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut. Karena kalah jumlah dan memang hanya ditugaskan untuk mengawasi pergerakan pesawat asing di wilayah udara NKRI, ia dan rekannya dalam posisi defence hanya untuk mengumpulkan data di lapangan.
"Sempat kaget juga ternyata pesawat Hornet sedang mengawal kapal induk melintasi Laut Jawa," kata Tonny tersenyum.