Home > Umum

Bernostalgia di Tol Jagorawi Saat Diresmikan Presiden Soeharto pada 1978

Tol Jakarta-Bogor-Ciawi sepanjang 59 km diresmikan pada 9 Maret 1978.
Suasana Tol Jagorawi pada 1978 usai diresmikan Presiden Soeharto. Sumber:Dok @ngaloob01
Suasana Tol Jagorawi pada 1978 usai diresmikan Presiden Soeharto. Sumber:Dok @ngaloob01

JAKARTA -- Tepat 46 tahun lalu, Indonesia memiliki jalan tol. Jalan bebas hambatan itu bernama Jagorawi. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi, disingkat Jagorawi adalah jalan bebas hambatan pertama yang dibangun pemerintah Orde Baru.

Jalan tol tersebut diresmikan Presiden Soeharto pada Kamis, 9 Maret 1978. Jalan tol tertua ini memiliki panjang 59 kilometer (km).

Semula, Tol Jagorawi hanya terdiri masing-masing dua jalur. Satu lajur ke arah Ciawi, dan satunya ke arah Jakarta. Seiring berjalannya waktu, Tol Jagorawi sekarang terdiri empat jalur plus satu jalur darurat di sebelah kiri.

Jangan bayangkan Tol Jagorawi kala itu seperti sekarang. Kondisinya benar-benar jalan bebas hambatan. Mobil dan kendaraan roda empat ke atas hanya hitungan jari yang melintas. Alhasil, warga sekitar, misalnya Cibubur dan Cipayung, yang merupakan perbatasan Jakarta Selatan dan Depok (yang kala itu masih menjadi bagian administrasi Kabupaten Bogor), dengan seenaknya melintasi tol untuk menuju ke desa seberang.

Pemandangan warga melintasi Tol Jagorawi pada 1978 hingga awal 1980-an jamak terjadi. Hal itu dilakukan karena belum banyak akses seperti sekarang untuk menuju ke wilayah seberang, yang terpotong akibat hadirnya jalan tol.

Jangankan warga, ternak sapi juga kadang ditemukan bisa berjalan di tengah tol. Sepertinya pengembala sapi ingin potong kompas untuk sampai ke rumahnya. Karena jalan lama sudah terputus akibat adanya Tol Jagorawi, pemilik tetap mengarahkan sapi melintasi jalan bebas hambatan untuk cepat sampai ke kandang setelah diajak makan rumput.

Kondisi di sepanjang Jakarta, Depok, hingga Bogor masih sepi dari rumah penduduk. Kiri kanan tol masih berupa sawah. Hebatnya, pemerintah kala itu merancang untuk membebaskan lahan sangat luas. Sehingga meski lahan baru terbangun dua jalur tol untuk dua lajur, lahan tersisa di samping akhirnya terpakai beberapa tahun kemudian. Pengelola pun tidak perlu membebaskan lahan lagi, karena sejak semula, pemerintah sudah membeli seluruh tanah di sepanjang jalur Tol Jagorawi.

Akun Tiktok @ngaloob01 mengunggah beberapa foto yang merekan situasi Tol Jagorawi pada 1978. Warganet pun bisa bernostalgia dengan gambaran kondisi pembangunan kala itu. Bahkan, mereka yang belum lahir juga bisa mengomentari jalan tol pertama di Indonesia yang seperti hamparan aspal luas. Pasalnya, kendaraan masih sedikit.

Boro-boro lewat tol. Bepergian melalui jalur biasa saja, misalnya Jakarta ke Bogor, kala itu masih lancar. Sehingga masyarakat bisa belajar dengan adanya foto zaman dulu terkait Tol Jagorawi.

× Image