TNI Kirim Bantuan ke Palestina Melalui Yordania Pakai Metode Airdrop
JAKARTA -- Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Gabriel Lema melakukan kesiapan operasi dan apel rencana pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. Bantuan dari pemerintah Indonesia itu nantinya menggunakan satu unit pesawat Super Hercules C-130 J TNI AU.
"Konflik yang memakan waktu yang cukup lama dengan segala dinamikanya membuat seluruh dunia menemukan titik sentral dalam rangka keterlibatan yang bersifat manusiawi atau kemanusiaan," kata Gabriel dalam pengarahannya kepada jajaran TNI AU di Apron Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2024).
Menurut Gabriel, Indonesia akan mengirimkan bantuan payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) sejumlah 900 buah ke Yordania. Nantinya bantuan itu disalutkan ke Palestina melalui metode airdrop.
"Misi kurang lebih 10 hari dengan 27 personel TNI yang dikomandani Kolonel Pnb Noto Casnoto selaku Danwing 1 Lanud Halim Perdanakusuma," ucap Gabriel. Dia pun membagikan rute penerbangan pesawat Super Hercules.
Nantinya, pesawat berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, dan berhenti di Aceh, Myanmar, India, Uni Emirat Arab, dan Yordania. Di semua rute itu, pesawat akan mengisi bahan bakar sekaligus petugas melakukan inspeksi keamanan penerbangan. "Juga rute yang sama untuk kembali," ucap Gabriel.
Menurut eks Pangdam XVIII/Kasuari tersebut, pengiriman bantuan payung sebagai wujud respon cepat TNI, khususnya melihat kondisi dan kebutuhan pengiriman bantuan di Palestina. Gabriel menyebut, langkah itu juga untuk menunjukkan TNI siap ditugaskan negara untuk misi kemanusiaan. "Tentu ini juga mencerminkan visi TNI yang PRIMA (Profesional. Responsif, Integratif, Modern, Adaptif)," ucap Gabriel.
Sementara itu, Kepala Staf Koops Udara Nasional (Kaskoopsudnas) Marsda Donald Kasenda turut menghadiri apel gelar kesiapan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Apel kesiapan ditinjau Mayjen Gabriel Lema dan pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).