Home > Mancanegara

Tegang, Polisi Ekuador Paksa Masuk Kedubes Meksiko di Quito

Polisi Ekuador ingin menangkap eks wapres Jorge Glas, yang bersembunyi di Kedubes Meksiko setelah mendapat suaka.
Polisi Ekuador memaksa masuk area Kedubes Meksiko di Quito.
Polisi Ekuador memaksa masuk area Kedubes Meksiko di Quito.

QUITO -- Pemerintah Meksiko resmi menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Hal itu dilakukan setelah polisi Ekuador memaksa masuk ke Kedutaan Besar (Kedubes) Meksiko di Quito untuk menangkap mantan wakil presiden Ekuador Jorge Glas. Adapun Jorge Glas yang mendapatkan suaka dari pemerintah Meksiko diburu pemerintah sekarang, dan bersembunyi di dalam area kedubes. Hal itu semakin memperdalam keretakan diplomatik antara kedua negara.

Jorge Glas, yang dihukum dua kali karena korupsi, telah bersembunyi di dalam Kedubes Meksiko di Quito sejak mencari suaka politik pada Desember 2023. Dia berasal diperlakukan tidak adil oleh kantor jaksa agung Ekuador.

"Polisi (Ekuador) dengan paksa memasuki Kedubes kedutaan Meksiko sebelum melakukan penangkapan," kata Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador di akun X pada Sabtu (6/4/2024).

Pemerintah Ekuador meniru perang El Salvador terhadap geng narkoba. Namun, langkah itu hanya akan menambah spiral kekerasan yang melibatkan kedua negara. "Ekuador adalah negara berdaulat dan kami tidak akan membiarkan penjahat mana pun tetap bebas," tulis pernyataan kantor kepresidenan Ekuador.

Presiden Lopez Obrador membalas dengan menyebut penahanan Glas sebagai "tindakan otoriter" dan "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko". Dia mengaku, telah menginstruksikan menteri luar negeri (menlu) Meksiko untuk menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador.

Menlu Meksiko Alicia Barcena menjelaskan, sejumlah diplomat menderita luka-luka dalam insiden tersebut. Barcena menuding, langkah polisi masuk area Kedubes di Quito telah melanggar Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik.

"Ini tidak mungkin, tidak mungkin, ini gila," kata Kepala Bagian Konsuler Meksiko, Roberto Canseco saat ditemui di luar kedutaan di Quito.

Ditanya tentang situasi mantan wakil presiden Glas, Canseco bisa memahami kondisinya terancam. "Saya sangat khawatir karena mereka bisa membunuhnya," katanya. "Tidak ada dasar untuk melakukan hal ini, ini benar-benar di luar norma."

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Ekuador tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Associated Press. Kedubes Meksiko di Quito tetap berada di bawah penjagaan ketat polisi pada Jumat (5/4/2024) malam.

Sehari sebelumnya, ketegangan antara kedua negara meningkat setelah Presiden Lopez Obrador membuat pernyataan yang dianggap "sangat disayangkan" oleh Ekuador mengenai pemilu terakhir, yang dimenangkan oleh Presiden Ekuador, Daniel Noboa.

Sebagai reaksinya, pemerintah Ekuador menyatakan duta besar Meksiko sebagai persona non grata alias diusir.

× Image