Fincantieri Ungkap Nilai Kontrak Pembelian Dua FREMM Rp 20,53 Triliun
JAKARTA -- Direktur Jenderal Kapal Angkatan Laut Fincantieri, Dario Deste menjelaskan, keberhasilan menjual dua unit kapal patroli lepas pantai (OPV)/PPP FREMM (Frigate European Multi-Mission) kepada Indonesia. Hal itu berlangsung usai perusahaan tersebut mengalami kekecewaan akibat gagal menjaul FREMM ke Angkatan Laut Italia.
"Kami mengatur ulang semuanya dan memulai dari awal, yaitu dari hal mendasar, melibatkan seluruh aktor terkait dan pemangku kepentingan lokal, mulai dari Menteri Keuangan hingga Menteri Pertahanan, dan kami beralih dari perspektif sistem dengan struktur kelembagaan kami, Pertahanan dan Angkatan Laut, yang mendukung kami dalam segala hal," kata Dario dalam wawancara dikutip dari RID.it di Jakarta, Senin (29/4/2024).
Dia pun menyinggung, keberhasilan penjualan FREMM ke Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tidak lepas dari safari kapal ITS Francesco Morosini yang sempat singgah ke Jakarta pada medio 2023. Kala itu, Angkatan Laut Italia membuka kunjungan ke kapal dan mengikuti Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023.
"Lalu saya garis bawahi, pentingnya tur Timur Jauh kapal Morosini yang juga singgah di Indonesia. Pada kesempatan itu, kami dikunjungi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Laksamana Muhammad Ali( yang dapat melihat dan mengapresiasi konsep yang benar-benar inovatif dan modernitas solusi yang menjadi ciri (kapal) PPA. Pada akhirnya itu adalah hasil kerja tim dan 'sistem' yang hebat, dan pada akhirnya kami membawanya pulang!" ucap Dario.
Dia pun membeberkan nilai kontrak yang diteken Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI dengan Fincantieri untuk pembelian dua unit kapal FREMM. Nilainya cukup fantastis di angka 1,18 miliar euro atau sekitar Rp 20,53 triliun. Daria tidak menjelaskan, apakah nilai kontrak itu sudah termasuk persenjataan lengkap. Karena dia hanya menyinggung pembelian dua unit kapal dan pelatihan kru TNI AL.
"Kontrak tersebut (ingat, nilainya 1,18 miliar euro) hanya memberikan dukungan logistik dan pelatihan minimal untuk memungkinkan pengalihan dua kapal tersebut ke TNI Angkatan Laut. "Kontrak untuk penyediaan dukungan logistik dan pelatihan multitahun untuk 2 PPA harus ditandatangani kemudian, diharapkan sudah ada pada tahun depan," ujar Dario.
Dia juga mengungkapkan jadwal pengiriman FREMM ke Indonesia ketika sudah ada pembayaran. "Unit pertama akan dikirimkan enam bulan setelah kontrak menjadi eksekutif, yaitu ketika izin ekspor dan pembayaran terkait telah diperoleh. Unit kedua akan dikirimkan dalam 12 bulan," kata Dario.
Adapun kontrak pembelian FREMM dari Fincantieri diteken CEO dan Managing Director Fincantieri Pierroberto Folgiero bersama Kabaranahan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari di kantor Kemenhan RI, Jakarta Pusat pada 28 Maret 2024. Kedua unit kapal tersebut dirakit di Galangan Kapal Terpadu di Riva Trigoso-Muggiano, Italia.