Diplomasi Prabowo Sukses Bawa Rafale dan F-15 ke Indonesia
JAKARTA -- Diplomasi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mulai menunjukkan hasil. Usai keliling ke beberapa negara yang memiliki militer kuat, Indonesia akhirnya menuai hasil positif. Hal itu setelah ditandatangani nota pembelian dan kerja sama 42 Dassault Rafale oleh Menhan Prabowo dan Menhan Prancis Florence Parly di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022). Enam unit jet tempur generasi 4,5 itu dipesan dalam gelombang pertama, dan sisanya akan datang belakangan untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly di Jakarta, Kamis.
Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly di Jakarta, Kamis.
Sehari berselang usai kabar gembira tersebut, tepatnya pada Jumat (11/2/2022) pagi WIB, masyarakat Indonesia dikagetkan setelah pemerintah negeri Paman Sam mengizinkan penjualan 36 jet tempur F-15ID ke Indonesia. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) menyatakan, penjualan F-15 itu termasuk mesin, munisi, dan peralatan sistem komunikasi. Nilai kontrak pembelian alutsista buatan Boeing tersebut diperkirakan mencapai 13,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 200 triliun.
"Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif,” demikian pernyataan Deplu AS.
Hanya saja, belum jelas kapan dua jet tempur dari dua negara anggota NATO itu tiba di Indonesia dan memperkuat TNI AU. Meski begitu, langkah konkret tersebut menunjukkan kesuksesan diplomasi Prabowo sebagai Menhan RI.