TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba memulai perjalanan empat hari ke Malaysia dan Indonesia pada Kamis (9/1/2025), untuk bertemu dengan para pemimpin kedua negara tersebut. Tokyo bermaksud untuk memperkuat hubungan ekonomi dan keamanan dengan negara-negara Asia Tenggara.

Jepang memandang anggota ASEAN sebagai mitra penting dalam advokasinya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan dalam memastikan tatanan berbasis aturan di kawasan tempat pengaruh Chinatumbuh. Perjalanan tersebut menandai pertama kalinya Ishiba, yang menjadi perdana menteri Jepang pada Oktober 2024, akan bepergian ke luar negeri hanya untuk pertemuan puncak bilateral.

Ishiba dijadwalkan di Malaysia pada 9-10 Januari 2025 dan di Indonesia pada 11-12 Januari 2025. "Saya berencana untuk meluangkan waktu untuk membahas (dengan para pemimpin Malaysia dan Indonesia) masa depan kawasan ini, masalah keamanan, dan bagaimana terwujudnya Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka akan berkontribusi pada perdamaian dan keamanan masyarakat internasional," kata Ishiba kepada wartawan sebelum meninggalkan bandara Haneda di Tokyo.

"Kami lebih mementingkan hubungan kami dengan Asia Tenggara daripada sebelumnya ketika lingkungan global semakin tidak menentu," kata Ishiba menambahkan.

Ishiba tiba di Malaysia, negara yang terletak di dekat jalur pelayaran utama, pada hari Kamis, sehari sebelum ia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk membahas kerja sama keamanan dan upaya untuk mengamankan rantai pasokan yang stabil. Malaysia menjadi ketua ASEAN tahun ini.

Ishiba kemudian akan mengunjungi Indonesia. Informasi yang didapatkan Seputar Militer, pertemuan Ishiba dan Presiden Prabowo Subianto akan berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (11/1/2025).

Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima transfer peralatan pertahanan dari Jepang di bawah program yang dimaksudkan untuk memperkuat hubungan keamanan dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa.