Home > Mancanegara

Aljazair Jadi Pelanggan Pertama Jet Tempur Su-57 dari Rusia

Gelombang pertama Su-57 Felon dapat dioperasikan oleh Angkatan Udara Aljazair pada akhir 2026.
Jet tempur Su-57 buatan Rusia. Sumber: Defence Blog
Jet tempur Su-57 buatan Rusia. Sumber: Defence Blog

ALJIR -- Aljazair telah mengonfirmasi pembelian jet tempur siluman Su-57 dari Rusia. Hal itu menjadikan Aljazair pelanggan asing pertama untuk pesawat generasi kelima tersebut.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui televisi pemerintah Aljazair, yang melaporkan pilot militer negaranya saat ini sedang menjalani pelatihan di Rusia. Diharapkan pengiriman jet berjuluk Felon tersebut dapat dimulai pada akhir tahun ini.

Rosoboronexport selaku badan ekspor senjata negara Rusia, mengungkapkan, pembeli asing yang dirahasiakan telah memesan jet tempur Su-57. Sementara pejabat Rusia sebelumnya menahan diri untuk tidak menyebutkan nama pelanggan. Pernyataan pemerintah Aljazair terbaru telah menghilangkan ambiguitas seputar kesepakatan tersebut.

Pada November 2024, pejabat Rusia mengeklaim, perjanjian ekspor pertama telah ditandatangani, meskipun mereka menyembunyikan rincian tentang negara pembeli. Konfirmasi dari Aljazair sejalan dengan laporan lama bahwa negara Afrika Utara tersebut merupakan salah satu pihak yang paling berminat untuk memperoleh Su-57. Hal itu mengingat sejarah Aljazair yang telah mapan dalam pengadaan peralatan militer Rusia.

Dengan sejarah ketergantungan pada perangkat keras pertahanan Rusia, Aljazair sebelumnya telah mengakuisisi sejumlah platform canggih, termasuk pesawat tempur Su-30MKA, MiG-29, dan sistem pertahanan udara S-300. Penambahan Su-57 diharapkan dapat meningkatkan kemampuan udara negara tersebut secara signifikan. Selain itu, juga memperkuat posisinya sebagai salah satu angkatan udara dengan perlengkapan terbaik di Afrika.

Jet temput Su-57 adalah jawaban Rusia terhadap pesawat tempur generasi kelima Barat, seperti F-35 Lightning II AS dan J-20 China. Moskow telah menggembar-gemborkan kemampuan siluman canggih, kemampuan manuver super, dan avionik generasi berikutnya sebagai nilai jual utama pesawat tersebut.

Meskipun ketentuan pasti dari kesepakatan tersebut masih dirahasiakan, pejabat Rusia sebelumnya telah menyatakan, versi ekspor Su-57 akan "jauh lebih murah" daripada pesawat tempur Barat lainnya, khususnya F-35. Meski begitu, hingga belum ada rincian harga spesifik per unit yang dirilis.

Defennce Blog melaporkan, pembelian Su-57 dilakukan di tengah upaya modernisasi militer Aljazair yang berkelanjutan dan upayanya untuk mempertahankan superioritas udara strategis di Afrika Utara. Meskipun jadwal pengiriman spesifik masih belum jelas, laporan menunjukkan, gelombang pertama Su-57 dapat dioperasikan oleh Angkatan Udara Aljazair pada akhir 2026.

Moskow telah lama berupaya memperluas jejak Su-57 di pasar internasional, dengan upaya sebelumnya untuk mendapatkan minat dari negara-negara seperti Turki dan India. Pada 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi memamerkan Su-57 kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

Hal itu sempat memicu spekulasi, Turki mungkin mempertimbangkan pesawat tersebut sebagai alternatif dari program F-35 yang dikembangkan Amerika Serikat. Namun, tidak ada kesepakatan yang terwujud di antara kedua negara.

Bagi Aljazair, akuisisi Su-57 menggarisbawahi komitmennya untuk memperkuat pertahanan udaranya dan menjaga paritas teknologi dengan pesaing regional. Kesepakatan itu juga memperkuat hubungan pertahanannya dengan Rusia, yang tetap menjadi pemasok senjata utama Aljazair.

× Image