Terungkap, Andika yang Ingin TNI AD Membeli Helikopter Osprey
JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika Perkasa mengaku, ia yang mengusulkan agar TNI AD membeli pesawat MV-22 Block C Osprey ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Usulan saat ia menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu sudah resmi disampaikan kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Makanya menurut saya, sudah lah ya kayak kami juga Angkatan Darat ya, pengajuan, kalau yang akhirnya jadi itu kan keputusan Kemhan tapi kalau yang kami ajukan tidak main-main, seperti Osprey," ucap Andika saat mengunjungi Markas Korps Marini di Cilandak, Jakarta Selatan pada 17 Desember 2021, seperti diunggah di channel Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Sabtu (19/2/2022).
Komandan Korps Marinir saat itu Mayjen Suhartono mengaku, sudah pernah naik helikopter yang memiliki dua rotor di kedua sayap tersebut. "Saya sudah naik Pak, bagus sekali," ucap Suhartono yang sekarang sudah promosi menjadi Komandan Kodiklatal dengan pangkat bintang tiga tersebut.
Andika pun menimpali jika memang Osprey di Amerika Serikat dioperasikan oleh Marinir. Dia pun meminta agar Marinir ketika mengajukan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) tidak tanggung-tanggung, melainkan memilih keluaran terbaru. "Tahu saya, tapi kami kalau mengusulkan beli itu mbok ya tidak usah yang, yang baru sekalian iya tho," ucap mantan Panglima Kostrad tersebut.
Sebelumnya, Andika mendapat pemaparan tentang kendaraan tempur (ranpur) PT-76 M, yang sudah berusia 61 tahun. Staf Marinir yang menjelaskan kepada Andika menyinggung jika ranpur tersebut tergolong senior. "Tapi metalurginya bagus Pak," ucap salah satu petinggi Korps Marinir.
Andika pun tertawa terkekeh mendapat penjelasan tersebut. "Ya tapi kan seperti gini, misalnya (tank) Leopard itu kan sudah otomatis, ini kan belum bidiknya bener-bener, kalau itu sudah sambil jalan saja bisa Mas. Itu teknologi baru sudah lah. Ini sudah kelamaan tak usah diitung," ucap Andika yang terus didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ahmadi Heri Purwono.
Dia pun memberi penjelasan kepada Suhartono terkait pengadaan senjata di TNI AD. Menurut Andika, baik pengadaan pistol maupun senapan serbu harus ada optik dan laser untuk memudahkan penembak bisa tepat sasaran.
"Karena kalau ndak, walaupun bukan untuk pasukan khusus, ndak apa-apa. Lebih baik saya dapat jumlah lebih sedikit, tapi lengkap daripada dibanyak-banyakin tapi basic. Basic itu tadi yang pisir pejera, itu agak susah kenanya, tapi kalau ada optik, ada optik ada lasernya, jadi pasti lebih enak Mas," ucap Andika.