Maruli Simanjuntak, Menantu Luhut Sandang Pangkat Letnan Jenderal
JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memimpin kenaikan pangkat 54 perwira tinggi (pati) di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat, Rabu (23/2/2022). Di antaranya, terdapat empat pati TNI AD menyandang pangkat bintang tiga (Letjen). Mereka adalah Letjen Agus Subiyanto (Wakil KSAD), Letjen Maruli Simanjuntak (Panglima Kostrad), Letjen Ignatius Yogo Triyono (Komandan Kodiklatad), yang berdinas di dalam struktur TNI AD, serta Letjen I Nyoman Cantiasa (Panglima Kogabwilhan III) yang berdinas di Mabes TNI.
Dari keempat Letjen tersebut, Maruli Simanjuntak tercatat pati termuda yang menyandang bintang tiga. Menantu Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tersebut menjadi lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 pertama yang meraih pangkat Letjen.
Sementara ada 10 orang pati yang menyandang pangkat bintang dua atau Mayjen. Mereka adalah Mayjen I Gde Agit Thomas, Mayjen Dwi Wahyu Winarto, Mayjen Yanuar Adil, Mayjen Eko Erwanto, Mayjen Denny Herman, Mayjen Dwi Darmadi, Mayjen Widi Prasetijono, Mayjen dr Nyoto Widyoastoro, Mayjen Aris Susanto, dan Mayjen Cahyono Cahya Angkasa. Adapun sisanya mendapat kenaikan pangkat dari Kolonel menjadi Brigjen atau bintang satu.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengucapkan selamat kepada pati yang mendapatkan kenaikan pangkat. Dia berpesan agar para pati bisa mencermati perubahan paradigma TNI saat ini yang mengantarkan TNI AD menjadi lebih dinamis dan humanis. Meski begitu, Dudung mengingatkan, sisi lain globalisasi yang harus diwaspadai ialah nilai pragmatisme yang berupaya menyusup dan mengikis karakter dan jiwa kesatria bangsa yang selama ini dijaga oleh TNI AD.
"Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” ucap Dudung.
Dudung juga berpesan agar para pati dapat menjadi teladan dan inspirasi yang baik bagi bawahannya. Niscaya, dengan demikian organisasi TNI AD akan memiliki prajurit yang tidak hanya sanggup mengorbankan jiwa dan raganya, namun juga memiliki keluhuran budi sebagai kesatria bangsa.
"Saya juga mendorong kepada para perwira untuk terus mengembangkan kepemimpinan, kinerja, kreativitas dan kemampuan manajerial sesuai level jabatan masing-masing, yang dilandasi keyakinan untuk berbuat yang terbaik, memiliki imajinasi, inovasi, visi, misi serta harapan dan cita-cita,” kata Dudung.