Home > Nasional

Zulfani, Istri Babinsa Jadi Guru Besar UIN Sjech M Djamil Djambek

Anggota Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0304/Agam ini kuliah S1 dan S2 di Universitas Negeri Padang dan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Prof Zulfani Sesmiarni bersama suami Sertu Bertoni dan kedua anaknya. Sumber:Puspen TNI
Prof Zulfani Sesmiarni bersama suami Sertu Bertoni dan kedua anaknya. Sumber:Puspen TNI

BUKITTINGGI -- Kisah inspiratif dari keluarga TNI datang dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar). Hal itu setelah Zulfani Sesmiarni, istri Babinsa Ampek Angkek Candung Kodim 0304/Agam, Sertu Bertoni, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Teknologi Pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Kota Bukittinggi, Sumbar, Rabu (23/7/2025).

Perjalanan Prof Zulfani untuk meraih jabatan akademik tertinggi bukanlah dengan langkah mudah. Di tengah kesibukannya sebagai dosen, anggota Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0304/Agam dan pendamping suami yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) sekaligus ibu dari dua putri, ia mampu membuktikan kerja keras, doa, dan dukungan keluarga dapat mengantarkan pada puncak prestasi.

Zulfani lahir di Koto Panjang pada 23 September 1981. Dia menempuh pendidikan sejak SD 09 Koto Panjang pada 1994, SLTP 02 Tanjung Ampalu pada 1997, hingga SMA 1 Sijunjung pada 2000. Berkat jalur prestasi (PMDK), Zulfani diterima di Universitas Negeri Padang (UNP) dan meraih gelar Sarjana Teknologi Pendidikan pada 2004 dengan Beasiswa Supersemar.

Gelar Magister (S2) diselesaikan di kampus yang sama melalui beasiswa STAIN Bukittinggi pada 2007. Sedangkan gelar Doktor (S3) diperolehnya dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan Beasiswa Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama pada 2013.

Zulfani yang aktif berkarya di dunia akademik, telah menerbitkan berbagai buku. Di antaranya, Model Evaluasi Program Pembelajaran, Model Pembelajaran Ramah Otak dalam Kurikulum 2013, Filsafat Pendidikan, dan Perencanaan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka. Karya ilmiahnya pun banyak dimuat di jurnal nasional dan internasional, seperti penelitian tentang pembelajaran daring saat pandemi Covid-19 dan pengembangan teknologi pembelajaran berbasis augmented reality.

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyampaikan apresiasi dan turut bangga atas pencapaian luar biasa istri prajurit TNI yang bisa meraih gelar profesor. "Keluarga adalah benteng moral dan sumber semangat bagi setiap prajurit TNI. Pencapaian Prof Zulfani membuktikan bahwa keluarga prajurit juga bisa memberikan kontribusi luar biasa dalam pembangunan bangsa, khususnya di bidang pendidikan," ujarnya.

Kristomei menyampaikan, semangat membangun SDM unggul harus dimulai dari lingkungan terdekat prajurit."Kisah ini adalah teladan. TNI bangga terhadap peran istri prajurit yang berprestasi dan berdampak nyata bagi masyarakat. Semoga menjadi pemicu semangat bagi keluarga besar TNI di seluruh penjuru Tanah Air," ucap Kristomei.

× Image