Home > Mancanegara

Trump Resmi Ubah Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang

Menhan Pete Hegseth berubah jabatan menjadi menteri perang AS.
Kantor Menteri Perang AS Pete Hegseth. Sumber: X
Kantor Menteri Perang AS Pete Hegseth. Sumber: X

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menandatangani perintah eksekutif pada Jumat (5/9/2025), yang memerintahkan Departemen Pertahanan untuk berubah nomenklatur menjadi Departemen Perang. Langkah itu mengembalikan nama yang terakhir digunakan badan tersebut pada tahun 1940-an, dan menurut teks perintah yang dilihat oleh BBC, tujuannya adalah untuk "memproyeksikan kekuatan dan tekad".

Departemen tersebut awalnya akan menggunakan nama baru tersebut sebagai "gelar sekunder" sementara pemerintah sedang mencari persetujuan Kongres untuk menjadikannya permanen. Gedung Putih belum mengumumkan berapa biaya perubahan nama tersebut, tetapi media AS memperkirakan biaya miliaran dolar untuk perombakan ratusan badan, lambang, alamat email, dan seragam.

Departemen Pertahanan (DoD), yang mengawasi angkatan bersenjata AS, adalah penerus Departemen Perang, yang pertama kali didirikan sebagai badan setingkat kabinet pada 1789 dan bertahan hingga 1947. Perintah eksekutif tersebut menyatakan: "Nama 'Departemen Perang' menyampaikan pesan kesiapan dan tekad yang lebih kuat dibandingkan dengan 'Departemen Pertahanan', yang hanya menekankan kemampuan pertahanan."

"Saya pikir nama itu jauh lebih tepat, mengingat situasi dunia saat ini," kata Trump di Ruang Oval, White House, Washington DC pada Jumat, seraya menambahkan bahwa "nama itu mengirimkan pesan kemenangan".

Perintah tersebut menyatakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth akan dikenal sebagai Menteri Perang. Perintah tersebut menginstruksikannya untuk merekomendasikan dan mencakup tindakan legislatif dan eksekutif guna bergerak menuju penggantian nama departemen secara permanen.

Berbicara saat penandatanganan, Hegseth mengatakan bahwa "perubahan nama ini bukan hanya tentang penggantian nama, tetapi tentang pemulihan", seraya menambahkan "kata-kata itu penting". "Kita akan menyerang, bukan hanya bertahan. Mematikan secara maksimal, bukan legalitas yang hambar. Berdampak kekerasan, tidak politis," ujar Hegseth menambahkan.

Laman resmi Pentagon pun berubah menjadi war.gov pada Jumat malam, dengan judul 'Departemen Perang AS'. "Kita akan membangkitkan para pejuang, bukan hanya pembela," ucap Hegseth.

Adapun tanggung jawab pembentukan departemen eksekutif berada di tangan Kongres AS. Pada Agustus lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin Kongres akan mendukung gagasan tersebut, jika dukungan mereka dibutuhkan. Senator Demokrat Andy Kim dari New Jersey mengatakan penggantian nama itu adalah ide yang kekanak-kanakan, dan menambahkan: "Rakyat Amerika ingin mencegah perang, bukan menggembar-gemborkannya."

Departemen Perang didirikan oleh George Washington, tetapi diubah namanya setelah Perang Dunia Kedua. Trump telah berulang kali melontarkan gagasan perubahan nama tersebut, dengan alasan bahwa AS memiliki "sejarah kemenangan yang luar biasa" dalam kedua perang dunia dengan nama sebelumnya.

× Image