Home > Pertahanan

China Pamerkan Rudal Hipersonik CJ-1000, Bisa Jangkau Guam

Formasi tiga jenis rudal jelajah diarak di Lapangan Tiananmen, Beijing, menampilkan CJ-20A, YJ-18C, dan CJ-1000.
Rudal jelajah CJ-1000 ikut parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, 3 September 2025. Sumber: CCTV 13
Rudal jelajah CJ-1000 ikut parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, 3 September 2025. Sumber: CCTV 13

BEIJING -- Pemerintah China telah meluncurkan rudal jelajah hipersonik baru, mengklaim sebagai senjata supercepat tersebut menawarkan kemampuan serangan "penetrasi yang kuat". Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Newsweek.

Rudal hipersonik terbaru China tersebut memulai debutnya dalam parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing pada Rabu (3/9/2025), yang memamerkan sejumlah senjata canggih baru. Termasuk, sistem pertahanan rudal antibalistik dan rudal nuklir yang mampu mencapai target di seluruh dunia.

Kekuatan militer utama, termasuk China, Amerika Serikat, dan Rusia, berlomba untuk mengembangkan dan menyebarkan senjata hipersonik, yang mampu terbang lebih dari lima kali kecepatan suara dan bermanuver selama penerbangan. Sehingga dengan kemampuan itu sulit untuk dicegat.

Perkembangan militer terbaru China menyusul pengerahan perdana Senjata Hipersonik Jarak Jauh (LRHW) AS di Pasifik Barat dalam latihan perang pada Juli 2025. LRHW dijadwalkan untuk mengerahkan unit operasional pertamanya pada akhir bulan ini.

Sebuah formasi tiga jenis rudal jelajah diarak di Lapangan Tiananmen, Beijing, menampilkan CJ-20A, YJ-18C, dan CJ-1000, yang masing-masing dioperasikan oleh angkatan udara, angkatan laut, dan angkatan roket, cabang yang bertanggung jawab atas rudal berbasis darat. Menurut Kantor Berita Xinhua, rudal jelajah hipersonik CJ-1000 mampu melakukan serangan presisi jarak jauh.

China Central Television melaporkan bahwa rudal baru itu memiliki kemampuan "penetrasi yang kuat" dan "peluncuran instan". CJ-100 dilaporkan memiliki jangkauan 1.864 hingga 2.485 mil, yang memungkinkannya menyerang Guam, wilayah paling barat Amerika dan pusat militer, dari daratan China. Belum diketahui apakah CJ-1000 memiliki jangkauan yang lebih jauh.

Sebagai perbandingan, rudal jelajah Tomahawk AS memiliki jangkauan 1.000 mil dan dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, dan sistem Typhon berbasis darat. Namun, rudal yang telah teruji tempur itu terbang dengan kecepatan subsonik.

Pakar militer China Shao Yongling mengatakan kepada Global Times mengatakan, "Berkat kecepatan terbangnya yang lebih tinggi dan kemampuan manuver yang lebih baik, CJ-1000 dapat secara efektif mengurangi tingkat keberhasilan intersepsi oleh sistem pertahanan rudal yang ada."

× Image