JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan ikut menghadiri acara di titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara di wilayah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Acara yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan 33 gubernur seluruh Indonesia, tersebut sebagai seremoni pemindahan IKN dari Jakarta ke Nusantara.

Meski begitu, dari 33 gubernur yang hadiri, Jokowi hanya ditemani lima gubernur asal Kalimantan yang menginap dengan berkemah di titik nol. Pada acara itu, Jokowi menginstruksikan semua kepala daerah tingkat provinsi membawa tanah dan air dari masing-masing wilayahnya.

Kemudian, tanah dan air yang dibawa gubernur itu akan disatukan oleh Jokowi ke dalam Kendi Nusantara yang disimpan di titik nol IKN. Gubernur Anies pun ikut kebagian membawa tanah dan air dari Jakarta.

Lewat unggahan di akun Twitter, Anies menjelaskan jika tanah yang dibawanya berasal dari Kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Dia membagikan video ibu-ibu yang mencangkul tanah di area Kampung Akuarium pada Ahad (13/3/2022), untuk kemudian tanah itu dimasukkan ke dalam besek yang dibawanya ke IKN.

"Tanah dari Kampung Akuarium ini menitipkan harapan bahwa pembangunan koya baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan justru akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan semua, khususnya rakyat kebanyakan," ucap Anies dikutip di Jakarta, Ahad.

Anies juga menunjukkan foto kala sedang membawa tanah dari Kampung Akuarium yang sudah dimasukkan ke dalam besek. Tanah itulah yang akan dikumpulkan oleh Jokowi dari 33 provinsi untuk ditaruh bersama di dalam kendi.

Sementara itu, Anies meresmikan Kampung Susun Akuarium pada 17 Agustus 2021. Tepat pada hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia (RI), warga Kampung Akuarium yang hampir lima tahun tinggal di lokasi penampungan akhirnya bisa menempati unit rumah yang dinantinya.

Hal itu setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan kampung susun tahap pertama di lahan seluas 10.575 meter persegi (m2) tersebut. Kawasan pesisir itu dulunya digusur Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 11 April 2016.

Kala itu, Ahok mengerahkan Satpol PP, TNI, dan Polri untuk meratakan rumah warga yang dianggap ilegal, hingga membuat ratusan warga terusir dari tempat tinggalnya. Kini, mereka bisa menempati hunian baru berkat kebijakan keberpihakan Anies.