Home > Umum

Ramai Unggahan 'Kemusyrikan yang Difasilitasi Negara' Mirip Pola 'Klepon tidak Islami'

Unggahan akun Twitter @AmbarwatiRexy tidak ditemukan sumbernya dan hanya membuat gaduh Twitter.
Pawang hujan di Sirkuit Mandalika.
Pawang hujan di Sirkuit Mandalika.

JAKARTA -- Lini masa dihebohkan dengan unggahan akun @AmbarwatiRexy yang mengunggah tangkapan layar dan komentar menyinggung ibadah umat Islam. Akar mula masalah itu adalah akun tersebut mengunggah status yang dicurigai kebenarannya tentang 'Kemusyrikan yang Difasilitasi Negara'.

"Sukanya, ya? Nanti kalo dibales sembahyangnya emang madep apa, ngamuk ," kata Rexy yang statusnya identik sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikutip di Jakarta, Selasa (22/3/2022). Yang menjadi masalah adalah tangkapan layar akun @islamicgeographicinstitute yang disukai dua akun, sekarang jejaknya tidak ditemukan di Instagram. Adapun cicitan @AmbarwatiRexy menimbulkan pro kontra di lini masa.

Status unggahan Instagram yang mempertanyakan penggunaan sesajen yang dikaitkan dengan ajaran Islam itu sengaja dibuat agar menjadi bahan debat publik lantaran sekarang sudah tidak ditemukan jejaknya. Masalah sesajen menjadi ramai setelah digunakan pawang hujan di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ahad (22/3/2022), setelah diklaim mampu menghentikan hujan

Alhasil, banyak yang mengaitkan unggahan Rexy dengan kasus 'Klepon tidak Islami' yang beberapa waktu lalu sempat heboh dan viral, lantaran polanya sama, yaitu mencoba membenturkan agama dan budaya. Padahal, unggahan status Instagram tersebut tidak diketahui siapa pembuatnya, namun publik sudah dibuat silang pendapat.

"Another kelepon islami. Ini mau mecah belah warga caranya gini amat. Gw nyari di IG gak ada, nyari di Twitter gak ada. Ini pasti beredarnya cuma dari grup WA ke grup WA. Hadeeh bener ya..," kata akun @AnggaPutraF.

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta ini pun mencoba mencari jejak unggahan @islamicgeographicinstitute di mesin pencarian, namun tidak dapat ditemukan. Angga menduga, akun tersebut sengaja dibuat, kemudian dihapus untuk menghilangkan jejak.

"Gw Google, hanya ada dua akun yang follower-nya kecil. Dua-duanya udah gak ada akunnya. Udah dihapus," ujar Angga.

Dia pun mencari tagar di Instagram dan akun di Youtube, hasilnya akun tersebut sudah lenyap dan tak pernah berinteraksi secara organik dengan akun lain. Angga juga tidak menemukan channel Youtube atas nama akun tersebut.

"Mediskusikan pendapat, menyampaikan kontra atau pro terhadap sesuatu mah gak apa-apa. Ruang diskusi dibuka luas. Yang gak boleh itu jadi kompor. Udah pernah ada pengalaman sama klepon islami, yang nyebar hoax malah gak pernah minta maaf. Harus diputus mata rantainya," kata Angga.

AKun @ocee_me08 juga meminta Rexy untuk menunjukkan tautan sumber unggahan biar jelas dari mana tulisan itu berasal. "Atau paling kayak kasus klepon lagi? Yang bikin, angkat, dan yang ributin itu-itu juga gerombolannya.. Mereka yang nyari makan dan nyimpan dengki ke satu agama. Senang banget mancing di air keruh.. ntar klu di-counter, bilang orang ngamuk-ngamuk," ucapnya.

Beberapa akun lain juga mencoba mencari sumber unggahan yang dibuat akun Rexy, namun tak kunjung menemukannya. Mereka pun akhirnya mempertanyakan motif unggahan tersebut dan curiga niatannya. "False flag ya, kang, kek 'klepon'," kata akun @PineksoRoyi1.

Akun @Araghutama mencoba mencari akun Instagram dan Youtube, namun tidak ada konten sama sekali terkait alamat akun @islamicgeographicinstitute. Dia juga tidak menemukan nama Abu Fatihul Islam di berbagai pencarian. "Nemu sumber pertama gambar ini dimana ya? Ada yang bisa bantu cari?" katanya mempertanyakan kepada Rexy.

Sukanya, ya? Nanti kalo dibales sembahyangnya emang madep apa, ngamuk pic.twitter.com/0mAdO21zGX— Rexy Ambarwati (@AmbarwatiRexy) March 21, 2022

× Image