Home > Nasional

Suaminya Gagal Jadi Danjen Kopassus, Uli Sempat Protes ke Luhut

Paulina Pandjaitan mengakui, sangat ingin Maruli Simanjuntak menjabat Danjen Kopassus.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak bersama Paulina 'Uli' Pandjaitan.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak bersama Paulina 'Uli' Pandjaitan.

JAKARTA -- Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Paulina Pandjaitan membeberkan jika suaminya, Jenderal Maruli Simanjuntak tidak pernah terbayang menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Menurut dia, Maruli yang sejak bergabung di TNI AD berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) malah ingin memimpin satuan baret merah tersebut.

"Siapa sih yang pernah cita-cita jadi KSAD? Kayaknya sih ga ada deh cerita jadi KSAD. Cita-cita tuh kayak lho tuh tahu apa yang lu bisa terus kerjakan, apalagi tentara tuh tidak boleh bilang gitu (ingin jadi KSAD)," ucap Uli Simanjuntak, sapaan akrabnya dalam Kartika Podcast TNI AD dikutip di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Uli mengakui, puluhan tahun tinggal di Cijantung, Jakarta Timur, tentu menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus adalah menjadi idamannya. Bahkan, keinginan pribadinya itu sudah diketahui para tetangga yang tinggal di Markas Kopassus, Cijantung.

"Cuma semua orang yang tahu saya, apalagi di Kopassus, suami saya jadi Danjen Kopassus, semua orang kayaknya sudah tahu gitu, kenapa saya selalu nangis. Karena semua orang punya cita-cita kan, tapi belum tentu cita-cita itu bisa tercapai," kata putri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tersebut.

Karena itu, ketika suaminya melepas jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), Uli ingin agar Maruli menjadi Danjen Kopassus. Yang terjadi malahan, suaminya dipromosikan menjadi Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana pada 2020.

"Jadi sesudah Danpaspampres itu saya pikir saya bakalan suami saya pindah ke Cijantung ,karena sudah saya sampaikan, 35 tahun saya tuh besar di Kopassus. Saya tuh kacamata kuda, saya nggak tahu wilayah. Saya gak tahu tuh pangdam tuh maksudnya, buat hidup saya itu jadi Danjen Kopassus tuh," ucap Uli.

Dia secara berterus terang, merasa lebih bangga jika Maruli menjabat Danjen Kopassus. Namun, keinginan itu tidak terlaksana. Uli pun protes kepada ayahnya mengapa Maruli malah harus berdinas di Bali.

"Maksudnya suama saya jadi Danjen Kopassus tuh yang wow gitu. Waktu gak jadi Danjen Kopassus saya sampai yang nangis bilang saya telepon Bapak saya. 'Kenapa Maruli jadi Pangdam Pak'. Cuma bapak saya itu bilang kamu manusia yang gak bersyukur dalam hidup kamu," kata Uli menceritakan protesnya.

Uli mengaku, disuruh Luhut untuk mengikuti Maruli saja berdinas di mana pun. Dia pun akhirnya mengikuti saran ayahnya dengan ikut Maruli berdinas di Denpasar. Dia secara terus terang, sangat senang tinggal di Cijantung, dan berharap bisa kembali ketika suaminya menjadi orang nomor satu di Kopassus. Namun, keinginan itu tidak tercapai.

"Saya bilang iya bapak. Aku cuma bilang aja gitu, terus saya selalu ngomong ke semua orang tahu. Utu karena kecintaan saya di mana saya dibesarkan, saya lahir saya besar saya pergi sebagai kolonel dari Asops (Danjen Kopassus) itu untuk suami saya jadi Dan Grup A (Paspampres) itu saya dibesarkan di situ," kata Uli.

Bahkan, karena keinginan itu Uli sampaikan kepada ibu pengurus Persit lainnya, ia sampai ditegur Maruli. Pasalnya, keinginannya itu bisa membuat orang lain tersinggung. Apalagi, ketika itu Danjen Kopassus diemban Mayjen Mohamad Hasan, yang merupakan eks Komandan Grup A Paspampres. Tugas Hasan adalah menjaga Presiden Jokowi.

Kini, Hasan menjabat Pangdam Jaya. "Jadi sampai suami saya bilang, 'kamu gak boleh ngomong gitu lagi sama istrinya Hasan, bikin sakit hati'. Karena waktu itu Pak Hasan lah yang menjabat jadi Danjen Kopassus," kata Uli.

× Image