Rekor Mayor Kridha Budhi Handaya, Ikut Menyelam di Kedalaman 7.161 Meter
Mayor Laut (P) Kridha Budhi Handaya menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) pertama yang menyelam hingga 7.161 meter di Laut Selatan Jawa. Perwira TNI AL yang sehari-harinya berdinas di Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) ini ditugaskan sebagai security officer (SO) dalam Java Trench Joint Dive Expedition 2024.
Kegiatan itu merupakan kerja sama riset antara China dan Indonesia. Lebih tepatnya, kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Institute of Deep Sea Science and Engineering-Chinese Academy of Sciences (IDSSE-CAS). Langkah kedua lembaga melakukan penelitian bersama sebagai upaya membangkitkan semangat riset laut dalam.
Java Trench Joint Dive Expedition 2024 dikoordinasikan oleh Kedeputian Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Turut dilibatkan dalam penelitian itu adalah perwakilan BRIN, Universitas Halu Oleo di Kota Kendari, dan Universitas Hang Tuah di Kota Surabaya.
Ekspedisi kali ini menggunakan kapal riset RV Tan Suo Yi Hao yang dilengkapi dengan kapal selam mini Human Operated Vehicle (HOV) Fendouzhe dengan kemampuan penyelaman hingga 11 ribu meter di bawah permukaan laut. Tujuan kerja sama riset laut dalam ini adalah untuk mengeksplorasi potensi solusi dan produk inovatif untuk medis atau bioteknologi yang berasal dari laut dalam.
Selain itu, juga untuk mempelajari potensi bencana alam dari gempa bumi dan tsunami. Dalam ekspedisi tersebut, Mayor Laut (P) Kridha Budhi Handaya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan penyelaman di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Tepatnya di Samudra Hindia, yaitu selatan Jawa pada posisi 10.30° LS - 110.55° LT, kurang lebih pada baringan 180° dari Pantai Selatan Gunung Kidul jarak 240 kilometer.
Pada titik penyelaman tersebut, tiga orang onboard HOV Fendouzhe, yaitu Mayor Kridha, Prof Yu Zhang dan Hingwu Luo. Mayor Kridha bersama Prof Yu Zhang berperan sebagai peneliti dan Hongwu Luo sebagai pilot yang mengoperasikan HOV.
Penurunan HOV Fendozhe dimulai pada Rabu (8/3/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Dari permukaan hingga kedalaman 7.161 meter diperlukan kurang lebih durasi 2,5 jam. Sampai di dasar laut Samudra Hindia, HOV Fendozhe mengumpulkan data terkait sedimentasi, biota laut, batu-batuan, dan sampel lainnya yang akan dianalisis lebih lanjut di laboratorium kapal dan BRIN.
Langkah itu untuk menemukan solusi dan inovasi baru bioteknologi maupun medis dari perairan laut dalam. Selanjutnya pada pukul 16.00 WIB, HOV Fendozhe kembali ke permukaan dan sampai dengan selamat di kapal survei pada pukul 18.30 WIB.
Secara total, Mayor Kridha beserta tim kurang lebih lima jam berada di dasar laut Samudra Hindia di kedalaman lebih dari 7.000 meter. Pengalaman Mayor Kridha dalam melaksanakan penyelaman laut dalam, sangat berharga bagi TNI AL dan bangsa Indonesia. Hal itu juga sebagai motivasi dan penyemangat bagi peneliti Indonesia dan TNI AL dalam menguasai teknologi riset laut dalam.
Keberanian dan prestasi yang ditorehkan oleh Mayor Kridha menjadikan dirinya sebagai perwira TNI AL pertama yang melaksanakan penyelaman dengan kapal selam mini di kedalaman 7.161 meter. Hanya sedikit orang Indonesia yang memiliki kesempatan tersebut dan merasakan langsung landas kontinen Indonesia.
Bahkan di dunia, hanya beberapa orang saja yang pernah membuat rekor penyelaman dengan kapal selam mini hingga kedalaman lebih dari 7.000 meter. Adapun sehari-hari, Mayor Krida menjabat sebagai Pabanda Latgabpadma Sopssurta Pushidrosal. Dia merupakan abiturien Akademi Angkatan Laut (AAL) 2009, yang pernah mengikuti pendidikan di Mississippi, Amerika Serikat.