Kuartal Pertama 2024, Kerugian GOTO Membaik Sebesar 89 Persen
JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akhirnya merilis mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024 (1Q2024). Pada kuartal ini, GOTO tumbuh 20 persen mencapai Rp 116,5 triliun, sementara GTV inti Grup yang mengecualikan merchant payment gateway tumbuh 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) mencapai Rp 54,6 triliun.
Pendapatan bruto tumbuh 18 persen YoY mencapai Rp 4,2 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikana mencapai minus Rp 102 miliar, dengan kerugian yang membaik sebesar 89 persen YoY. Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna, bisnis buy now pay later (BNPL) di e-commerce, serta percepatan integrasi dan adopsi pembayaran di TikTok.
Selain itu, Grup GoTo membukukan rugi periode berjalana sebesar Rp 420 miliar pada 1Q2024, yang merupakan penurunan kerugian sebesar 85 persen YoY. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dan pengelolaan beban operasional yang semakin efisien.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, menjelaskan, pada 2023, perusahaan telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna. Selain itu, GOTO memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok.
"Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024. Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," ucap Patrick di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo mengatakan, pada kuartal pertama 2024, GOTO mencatatkan pertumbuhan topline kuat. Hal itu tercermin pada pertumbuhan GTV inti Grup sebesar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, pertumbuhan pendapatan bruto mencapai 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"EBITDA yang disesuaikana, tetap sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga kami berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan pedoman EBITDA yang disesuaikan untuk tahun buku 2024. Kami akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin, seiring langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis jangka panjang," ujar Jacky.
Selain itu, beban insentif dan pemasaran produk Grup pada 1Q2024 menurun 31 persen YoY. Sementara beban kas rutin tetapa berkurang 25 persen YoY pada kuartal pertama, serta beban korporasi rutin (sebagaimana dilaporkan) turun 30 persen YoY. GoTo juga terus mencatatkan kas dan posisi keuangan yang kuat.
Pada 31 Maret 2024, Perseroan memiliki Rp 23,0 triliun (setara 1,5 miliar dolar AS) kas, setara kas, dan deposito jangka pendek. Posisi tersebut tidak berubah sejak dekonsolidasi Tokopedia yang efektif pada 1 Februari 2024.
Pada 31 Januari 2024, GOTO menyelesaikan kesepakatannya dengan TikTok, yang di antaranya menggabungkan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah entitas PT Tokopedia. Efektif tanggal 1 Februari 2024, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo.