Prajurit Kopasgat Gagalkan Tawuran Anak Sekolah dan Geng Motor
JAKARTA -- Aksi tawuran anak sekolah dan anggota geng motor terjadi di seputaran Namorambe, tepatnya di Pasar 3, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) pada Sabtu (27/4/2024) sekitar pukul 16.20 WIB. Ada sekitar 100 remaja yang terlibat.
Mendapati tindakan rusuh itu, prajurit Wing Komando III Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI yang kebetulan lewat di lokasi langsung berusaha membubarkannya. Kala itu, Serda Olop Yeslon Sitanggang sedang berbelanja di toko pertanian yang ada di sekitar. Usai belanja, Serda Olop berniat untuk pulang.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Pasar 3 Namorambe terjadi tawuran anak sekolah yang menggunakan batu, celurit, samurai, petasan, dan senpi rakitan. Dia pun langsung berupaya melerai dan mengamankan genk motor dan siswa tawuran yang membawa senjata tajam.
"Setelah beberapa waktu kemudian, aparat desa, kepolisian, dan Babinsa setempat datang membantu saya. Tidak butuh proses waktu lama dengan dibantu juga oleh masyarakat setempat akhirnya semua pelaku tawuran dapat diamankan," kata Serda Olop dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Warga sekitar yang resah dengan adanya tawuran berterima kasih kepadanya karena sudah menangkap dan mengamankan para remaja tersebut. Sinaga misalnya, mengaku, takut dengan maraknya remaja tawuran di jalanan dengan jumlah banyak sekali. "Begitu Bapak itu (Serda Olop) lewat, kami teriak minta tolong, kami juga tidak tahu kalau Bapak itu anggota Wing Komando III Kopasgat, setelah Bapak itu berhasil mengamankan, baru dibilangnya (anggota TNI AU)," ucap Sinaga.
Komandan Wing Komando III Kopasgat Kolonel Pas Dili Setiawan merasa bangga dan mengapresiasi terhadap sikap heroik prajuritnya tidak acuh dengan keadaan sekitar. Mendapari ada tawuran, sambung dia, Serda Olop bertindak berani hingga menggagalkan tawuran anak sekolah dan geng motor.
"Memang akhir ini, wilayah Kota Medan dan sekitarnya sering terjadi tawuran dengan menggunakan senjata tajam. Kami pun berpesan agar para orang tua lebih intens dalam pengawasan terhadap anak-anak mereka baik saat disekolah maupun pergaulan di luar sekolah, yang mana diharapkan setidaknya dapat mengurangi kebiasaan buruk dengan ikut-ikutan tawuran," ucap Dili.