Pangkoopsudnas Sebut Drone Jadi Ancaman Operasi Penerbangan
JAKARTA -- Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi S menilai, meningkatnya jumlah pengguna drone atau pesawat udara tanpa awak (PUTA) membawa dampak positif dan negatif. Menurut dia, kehadiran PUTA berpotensi menjadi ancaman terhadap keselamatan operasi penerbangan, terutama di sekitar landasan pacu, baik di lanud maupun bandara.
"Untuk menjawab tantangan perkembangan drone, kita laksanakan FGD dengan tema 'Penanganan Pesawat Udara Tanpa Awak di Wilayah Udara Nasional Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan NKRI serta Keselamatan Penerbangan dan Masyarakat'," ujar Tedi saat membuka diskusi kelompok terpumpun (FGD) di Gedung Leo Wattimena Markas Koopsudnas, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, belum lama ini.
Tedi berharap, melalui FGD, dapat melahirkan sinergi erat antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Koopsudnas, Airnav, serta komunitas dan operator drone, sesuai peran dan tugas masing-masing. Sehingga tercapai interoperabilitas yang baik dalam penanganan PUTA guna menjaga keselamatan penerbangan dan masyarakat serta kedaulatan NKRI.
Tampil sebagai narasumber Aspotdirga Kaskoopsudnas Marsma Fajar Adriyanto, Perwira Pembantu (Paban) II Puanpotdirgaau Kolonel Pnb Nurtantio Affan, Project Manager RPAS DKUPPU Capt Meddy Yogastoro, Kadiv Pengendalian Pelayanan Navigasi Penerbangan Moeji Soebagyo, dan Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) M Akbar Marwan. Kegiatan tersebut ditutup Kaskoopsudnas Marsda Donald Kasenda.