Home > Pertahanan

Tiga Mayor TNI AD Selesaikan Pendidikan di Fort Leavenworth

Perwira TNI AD meraih prestasi membanggakan di US Army Command and General Staff College.
Tiga mayor TNI AD menyelesaikan pendidikan di US Army Command and General Staff College (CGSC).
Tiga mayor TNI AD menyelesaikan pendidikan di US Army Command and General Staff College (CGSC).

JAKARTA -- Tiga perwira menengah (pamen) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengukir prestasi membanggakan di negeri Paman Sam. Mereka mampu menuntaskan pendidikan di US Army Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Hal itu merupakan pencapaian penting dalam karier ketiga mayor tersebut. Hal itu mengingat, CGSC adalah lembaga pendidikan militer yang setara dengan Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) untuk calon pemimpin militer di level operasional.

Adapun pamen yang menuntaskan pendidikan di CGSC adalah Mayor Chk Sultan Syahrir. Abiturien Akademi Militer (Akmil) 2006 ini berdinas di Direktorat Hukum Angkatan Darat (Ditkumad). Kedua, Mayor Inf Petrus P Prabowo. Dia adalah alumnus Akmil 2008 dari Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif). Ketiga Mayor Czi Yusfi Fitrawan. Sama juga alumnus Akmil 2028, ia berdinas di Pusat Pendidikan Zeni Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusdikzi Pusziad).

Dalam program tahun ajaran 2023-2024 di CGSC yang diikuti sekitar 1.200 siswa, termasuk 120 siswa internasional dari 94 negara, dua pamen TNI AD menorehkan capaian membanggakan. Mayor Inf Petrus P Prabowo dan Mayor Czi Yusfi Fitrawan merebut gelar Master of Military Art and Science (MMAS). Sementara Mayor Chk Sultan Syahrir mendapat gelar Master of Operational Studies (MOS).

Gelar MMAS merupakan program magister yang diselenggarakan oleh US Army University yang terpisah dari program Seskoad AS. Dari 200 siswa yang mendaftar, hanya 53 yang menuntaskan program tersebut, termasuk sembilan di antaranya siswa internasional. Program itu mensyaratkan standar akademik tinggi. Semua siswa harus mempertahankan indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3.0 dan tidak boleh memperoleh nilai di bawah 'B'.

Prestasi yang diraih oleh ketiga perwira itu tidak hanya meningkatkan kualitas kepemimpinan dan keahlian strategis dalam TNI AD, tetapi juga memperkuat hubungan militer antara Indonesia dan AS. "TNI AD terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan operasional perwiranya melalui pendidikan militer tingkat dunia seperti di CGSC," demikian siaran pers Dispenad.

× Image