Home > Mancanegara

Angkatan Udara Spanyol Beli 30 Jet Latih Hurjet Produksi Turki

Turkish Aerospace Industries dan Airbus meneken MoU untuk mempercepat ekspor pesawat latih jet canggih Hurjet ke Spanyol.
Pesawat latih jet canggih Hurjet produksi Turki. Sumber: TAI
Pesawat latih jet canggih Hurjet produksi Turki. Sumber: TAI

ISTANBUL -- Turkish Aerospace Industries (TAI/TUSAŞ) dan Airbus menandatangani perjanjian untuk mempercepat ekspor pesawat latih jet canggih Hurjet ke Spanyol. Ditandatangani pada Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) ke-17 di Istanbul pada pekan kemarin, perjanjian tersebut meresmikan kolaborasi antara TAI dan Airbus dalam program Hurjet dan mendefinisikan peran masing-masing perusahaan dalam proses pengadaan pesawat latih jet Spanyol.

Langkah itu menyusul nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Mei 2025 antara TAI dan konsorsium industri pertahanan Spanyol yang mencakup Airbus, dengan fokus pada kolaborasi industri seputar Hurjet. Perjanjian baru tersebut bertujuan untuk mempercepat proses integrasi pesawat tersebut ke dalam inventaris Angkatan Udara Spanyol.

Kemitraan itu juga mengklarifikasi detail penting terkait ekspor Hurjet. Berdasarkan perjanjian tersebut, hingga 30 pesawat Hurjet diperkirakan akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan pesawat latih jet Spanyol. Kontrak penjualan final dijadwalkan akan ditandatangani pada akhir 2025, dengan pengiriman direncanakan dimulai pada 2028.

Perjanjian itu menetapkan ketentuan pembagian kerja bagi kedua belah pihak dan dianggap sebagai langkah terakhir sebelum pesanan yang diantisipasi dari Angkatan Udara Spanyol pada akhir tahun ini. Dikutip dari Defense News pada Selasa (29/7/2025), perjanjian yang ditandatangani antara kedua perusahaan menunjukkan niatan Airbus menjalankan program Hurjet di Spanyol.

" erjanjian ini menetapkan maksud dan mendefinisikan ketentuan, bagaimana kami akan bekerja sama, siapa yang akan bertanggung jawab atas apa, dan bagaimana kami akan mengintegrasikan tim Spanyol ke dalam proyek Hürjet," kata Kepala Kekuatan Udara di Airbus Defence and Space, Jean-Brice Dumont.

"Kami juga sedang membangun sistem pelatihan di sekitar pesawat. Pesawat itu sendiri, tentu saja, merupakan platform terbang, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melatih pilot masa depan. Hal ini melibatkan simulator, perangkat lunak, dan berbagai teknologi yang terintegrasi di sekitar pesawat. Semua ini termasuk dalam perjanjian bersama kami," kata Dumont melanjutkan.

Ketika ditanya tentang potensi risiko yang mungkin dihadapi proyek itu, Dumont mengatakan kepada Defense News, salah satu tantangan utama terletak pada penerapan kustomisasi khusus Spanyol saat pesawat masih dalam tahap pengembangan. Hal itu menciptakan risiko tumpang tindih jangka waktu.

"Untuk memitigasi hal tersebut, sangat penting bagi Turkish Aerospace untuk menyelesaikan pengembangan pesawat dan mempersiapkan pengiriman, sementara kedua tim mulai bekerja sama untuk membiasakan diri dengan program ini. Langkah pertama ini sangat krusial," ucap Dumont.

"Kami membutuhkan pesawat dasar sebagai fondasi, dan pesawat tersebut saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Setelah siap, kami dapat melanjutkan kustomisasi Spanyol. Kedua upaya ini akan berjalan secara paralel. Namun, kami harus berhati-hati agar tidak membebani tim pengembangan inti selama proses ini."

Dumont mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memenuhi kewajiban kebijakan industri dalam penjualan tersebut. "Kementerian Pertahanan Spanyol telah meminta penggabungan konten Spanyol ke dalam pesawat Turki dan pembentukan hubungan industri yang kuat antara entitas Spanyol dan Turkish Aerospace," ujarnya. "Itulah prioritas kami saat ini."

× Image