KSAU Bicara Tentang Keunggulan Teknologi Drone Bayraktar TB2
JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan pihaknya telah meningkatkan kualitas prajurit agar dapat menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi yang mengandung kecerdasan buatan (AI).
"Sebuah urgent bahwa setiap personel harus memahami harus menguasai, harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan setiap alutsista yang dimiliki dan dengan teknologi mutakhir yang tepat," kata Tonny saat memberikan sambutan dalam acara seminar soal keselamatan penerbangan dan kerja di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (2/8/2024).
Dengan beriringannya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan teknologi alutsista, Tonny meyakini, TNI AU akan semakin kuat dalam mempertahankan teritorial langit Indonesia. Dia pun mencontohkan teknologi tempur yang akan digunakan TNI AU dalam beberapa waktu ke depan. Di antaranya, jet tempur Rafale dan drone Bayraktar maupun Anka yang dibeli dari Baykar, Turki.
Menurut Tonny, pesawat nirawak itu akan digunakan untuk melakukan misi pengintaian hingga operasi untuk melakukan penyerangan. "Kita akan dapatkan produk tersebut Bayraktar Tipe 2. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang berkemampuan MALE (medium altitude long endurance) dengan kemampuan LOS (land of sight) dan BILOS (beyond land of sight)," kata Tonny.
Drone Bayraktar juga akan membantu kinerja drone CH-4 Rainbow yang sudah dioperasikan TNI AU. Pun nantinya drone Anka yang akan dibeli TNI AU bakal dipergunakan dalam menjalankan operasi militer udara Indonesia. Hanya saja, Tonny tidak menjelaskan berapa unit yang akan dibeli dan kapan drone dari Turki itu akan memperkuat TNI AU.