JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) yang merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono membocorkan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sepertinya tidak berminat melanjutkan proyek KF-21 Boramae dari Korea Selatan (Korsel). Proyek pengembangan jet tempur generasi 4,5 tersebut digarap oleh Korea Aerospace Industries.

"Lalu kita punya kerja sama Korea, KFX/IFX, saya pelajari semua, kita bayar triliunan, tapi sebetulnya kita gak dapat apa-apa, teknologinya ada 14 teknologi (inti) kunci, yang dikunci sama mereka, kita gak bisa ngapa-ngapain," kata Trenggono di channel Youtube 'Total Politik' dikutip di Jakarta, Senin (27/10/2025).

KFX/IFX adalah nama lama dari pengembangan jet tempur Boramae. Keterlibatan Indonesia dalam proyek itu tidak berjalan mulus, karena dana yang dikeluarkan tidak sebanding dengan yang didapatkan.

Setelah melakukan kajian sendiri, Trenggono pun akhirnya satu pandangan dengan Menhan Prabowo Subianto terkait kerugian Indonesia dalam proyek itu. "(Alih teknologi) Nggak ada, terus saya itung, saya lapor Beliau, terus ini bener Pak. Bener kata Bapak ini, 'Lha iya", seperti itu, ya sudahlah," ujar Trenggono yang menjadi wamenhan periode 2019-2020.

Trenggono yang kini menjadi menteri KP pada era Presiden Prabowo mengaku, belajar banyak dari mentornya tersebut. Pasalnya, Prabowo yang merupakan rival politiknya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kerap menyampaikan ancaman perang. Saat itu, ia tidak percaya dengan prediksi itu.

"Dulu saya tak percaya, masak iya mau perang? Terus saya lihat faktanya banyak, terus saya meyakini, memang beliau memiliki pemikiran lebih advance dari kita-kita. Menurut saya, orang underestimate, tapi kan sekarang kita bisa lihat fakta beliau berperan di level internasional bicara di UN, PBB, terus menginisiasi soal perdamaian dan sebagainya," kata Trenggono.