Peran Prabowo dan Boyke di Balik Pendirian SMA Taruna Nusantara
JAKARTA -- SMA Taruna Nusantara di Kota Magelang, Jawa Tengah, tercatat berdiri pada 14 Juli 1990. Ternyata, tidak banyak yang tahu jika ada peran Presiden Terpilih Prabowo Subianto di balik pendirian SMA Taruna Nusantara tersebut.
Mantan staf pribadi Prabowo, Dirgayuza Setiawan menjelaskan, proposal pendirian SMA Taruna Nusantara sebenarnya dibuat oleh dua orang. Selain Prabowo, kata Dirgayuza, salah satu sekolah favorit tersebut juga ada peran almarhum ayahnya, Dr dr Boyke Setiawan. Semasa hidupnya, Boyke menjadi salah satu orang kepercayaan Prabowo. Bahkan, Boyke pernah menjadi rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Kota Bandung, Jawa Barat.
Menurut Dirgayuza, proposal pendirian SMA Taruna Nusantara dibuat Prabowo dan Boyke pada 1988. Proposal itu masih tersimpan di lemari almarhum ayahnya. Dirgayuza menyebut, proposal itu diajukan Prabowo kepada Presiden Soeharto dan Menhankam Jenderal (Purn) LB Moerdani.
"Karena SMA Taruna Nusantara sedang trending topic, saya mau cerita kisah menarik. Bulan Februari lalu, Pak @prabowo tiba-tiba minta saya cek arsip almarhum ayah saya: 'Yuza, tolong carikan proposal saya dulu ke Presiden dan Menhankam untuk mendirikan SMA TN. Ayah kamu simpan'," katanya melalui Instagram Story akun @dirgayuza dikutip di Jakarta, Rabu (11/9/2024)
Dia pun membuka lemari milik almarhum ayahnya, dan ternyata benar menemukan dokumen berwarna merah putih tersebut. "Setelah saya cari-cari di lemari ayah saya, ketemu juga dokumen yang dicari," ucap Dirgayuza.
Dia pun membagikan sejumlah foto mulai tampak depan proposal, daftar isi, sketsa awal SMA Taruna Nusantara, hingga garis waktu pembangunan sekolah di Magelang. Dalam kata pengantar di proposal, tertulis jika pendirian SMA Taruna Nusantara salah satunya dilatarbelakangi oleh kesadaran dan panggilan jiwa untuk membangun bangsa serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
"Ide penulisan ini lahir dari jiwa yang terpanggil untuk turut serta memberikan urunan dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Dengan bertambahnya usia kemerdekaan negara ini, semakin berat dan terjal tantangan-tantangan yang akan dihadapi," begitu isi kata pengantar yang dibuat Prabowo dan Boyke tersebut.
Dirgayuza pun menjelaskan, dua inisial yang terdapat di dalam proposal tersebut, yakni PS dan BS. Dua nama inisial itu merujuk Prabowo Subianto (PS) dan Boyke Setiawan (BS). Selepas tidak menjadi staf pribadi Prabowo, Dirgayuza sempat berkarier di perusahaan swasta dan menjadi komisaris ID Food.