Home > Pertahanan

Tinggalkan Vladivostok, Rusia, KRI Bima Sakti Menuju Yokosuka

Kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso sedang dalam perjalanan menuju Kota Yokosuka, Jepang.
Personel KRI Bima Sakti meninggalkan Pelabuhan Vladivostok, Rusia. Sumber:Seputarmiliter.id
Personel KRI Bima Sakti meninggalkan Pelabuhan Vladivostok, Rusia. Sumber:Seputarmiliter.id

YOKOSUKA -- KRI Bima Suci meninggalkan Pelabuhan Vladivostok, setelah menyinggahi negeri Beruang Merah tersebut selama empat hari. Kapal layar latih tiang tinggi kebanggaan TNI AL yang dikomandani Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso tersebut bersiap melanjutkan perjalanan ke Kota Yokosuka, Jepang, Selasa (24/9/2024).

Commander Officer of Varyag 011 1st rank Captain Konstantin Petrov, Atase Laut Kolonel Laut (T) Febri Yakob Paruntu, dan prajurit Russian Navy melepas langsung keberangkatan KRI Bima Suci untuk melanjutkan pelayaran selama tujuh hari pada etape kedelapan. KRI Bima Sakti diperkirakan tiba di Jepang pada 1 Oktober 2024.

KRI Bima Suci membawa 98 personel KRI dan 189 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang dibagi menjadi empat gelombang. Ketika singgah di Vladivostok pada 21-24 September 2024, mereka melaksanakan berbagai kegiatan, seperti open ship, cocktail party, sport activity, dan cultural visit.

Kini, Pelayaran Misi Diplomasi Muhibah Duta Bangsa dan Latihan Praktik (Lattek) Kartika Jala Krida 2024 (KJK 2024) menuju etape selanjutnya. Yokosuka menjadi kota kedelapan yang disinggahi KRI Bima Suci pada misi pelayaran tahun 2024.

KRI Bima Suci direncakan melaksanakan pelayarannya selama 90 hari dengan menempuh jarak 10.715 nautical mile (Nm). Mereka menempuh rute Surabaya-Jakarta-Singapura-Kamboja-Vietnam-China-Korea Selatan-Rusia-Jepang-Filipina-Balikpapan, dan kembali lagi ke Pangkalan Surabaya pada Oktober mendatang.

Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan, peran serta TNI AL dalam pelayaran muhibah diplomasi dan duta bangsa merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia untuk menciptakan persahabatan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. "Maka dari itu para prajurit yang ditugaskan harus bangga karena merupakan bagian dari kepercayaan yang diberikan oleh negara," ucap Ali.

× Image