Home > Mancanegara

Menhan Guler Sebut AS Mungkin Bersedia Kirim F-35 untuk Turki

Turki berencana membeli 100 unit F-35A Lightning II varian lepas landas dan mendarat konvensional dari program Joint Strike Fighter.
Pesawat F-35A Angkatan Udara Turki pertama selama penerbangan perdananya Sumber: Clinton White/High Brass Photo
Pesawat F-35A Angkatan Udara Turki pertama selama penerbangan perdananya Sumber: Clinton White/High Brass Photo

ANKARA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Turki, Yaşar Guler menyatakan, Amerika Serikat (AS) mungkin akhirnya bersedia mengirimkan jet F-35 ke Turki. Guler menyampaikan beberapa pembaruan penting dalam pidatonya di Komite Perencanaan dan Anggaran di Majelis Agung Nasional Turki.

Dalam membahas agenda saat ini, Guler menyebutkan upaya baru Turki untuk mendapatkan kembali jet tempur F-35 dari AS. "Kami sudah memiliki enam F-35 di sana," katanya, merujuk pada pesawat yang telah dibeli Turki, tetapi tidak pernah diterima karena program tersebut ditangguhkan.

"Sekarang mereka melihat kemajuan kami dengan KAAN, sikap mereka tampaknya berubah. Mereka memberi indikasi bahwa mereka mungkin bersedia mengirimkannya. Kami telah secara resmi mengajukan kembali tawaran untuk membeli F-35," ucap Guler dilaporkan The Aviationist, Rabu (27/11/2024).

Dilaporkan sebelumnya, Turki berencana membeli 100 unit F-35A Lightning II varian lepas landas dan mendarat konvensional dari program Joint Strike Fighter, versi yang sama yang digunakan oleh Angkatan Udara AS. Sekitar 10 perusahaan Turki terlibat dalam pengembangan dan/atau produksi pesawat generasi ke-5 tersebut, dengan total investasi negara tersebut lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,9 triliun.

Pada 10 Mei 2018, F-35A pertama (dengan nomor seri 18-0001) yang ditujukan untuk Angkatan Udara Turki melakukan penerbangan pertamanya di fasilitas Lockheed Martin di Ft Worth, Texas, dengan pilot uji dari Angkatan Laut AS, Komandan Tony Wilson. Penerbangan pertama oleh pilot Turki terjadipada Agustus 2018.

Sementara itu, beberapa anggota Kongres AS mendesak pemerintahan AS untuk menangguhkan pengadaan pesawat generasi terbaru tersebut ke Turki. Hal itu sebagai konsekuensi Turki membeli sistem pertahanan udara canggih S-400 dari Rusia. Ada kekhawatiran luas bahwa pengadaan Turki tersebut dapat memberikan akses kepada Moskow terhadap rincian penting tentang cara sistem rudal darat ke udara unggulan mereka beroperasi terhadap pesawat generasi ke-5 tersebut.

× Image