Home > Mancanegara

Korut Luncurkan Rudal Balistik Pertama Kali pada 2025

Peluncuran rudal balistik pertama pada 2025 ke arah Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Sumber:Yonhap
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Sumber:Yonhap

PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) di bawah Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un pada Senin (6/1/2025) meluncurkan rudal balistik pertama pada 2025 ke arah Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang. Peluncuran itu hanya berselang dua pekan menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Terpilih Donald John Trump.

Peluncuran itu telah dikonfirmasi oleh otoritas Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, meskipun Pyongyang belum memberikan rincian lebih lanjut. Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mengatakan, rudal tersebut tampaknya memiliki jangkauan menengah, dengan perkiraan jarak tembak antara 3.000 hingga 5.500 kilometer, meskipun analisis lebih lanjut masih berlangsung.

Menurut JCS, rudal itu diluncurkan dari wilayah Pyongyang. Peluncuran ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Seoul di tengah krisis politik Korea Selatan. Kantor Perdana Menteri Jepang melaporkan bahwa rudal balistik yang diduga diluncurkan oleh Korea Utara jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (EEZ) Jepang.

Otoritas Jepang menyerukan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan pesawat, kapal, dan aset lainnya, sambil menegaskan kesiapan menghadapi kemungkinan kontingensi. Dalam konferensi pers di Seoul sebagaimana dilaporkan Anadolu, Blinken mengecam peluncuran rudal Korut.

"Kami mengecam peluncuran rudal oleh DPRK hari ini, yang kembali menjadi pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Blinken menggunakan akronim nama resmi Korut, yaitu Democratic People’s Republic of Korea.

Blinken sedang melakukan kunjungan selama dua hari ke Korsel. Dia mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Korsel Cho Tae-yul sebagai bagian dari perjalanan terakhirnya sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari 2025.

Dalam konferensi pers bersama, Blinken juga mengomentari hubungan Korut dengan Rusia. Dia mengatakan bahwa Pyongyang "sudah menerima peralatan militer dan pelatihan dari Rusia." "Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Moskow berniat berbagi teknologi satelit dan antariksa canggih dengan Pyongyang," ujarnya.

Blinken juga membahas upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan Korut, dengan mencatat pemerintahan Biden telah melakukan “berbagai upaya tanpa syarat untuk berkomunikasi dengan DPRK di banyak kesempatan." "Namun, tanggapan yang kami terima hanyalah semakin banyak tindakan provokatif, termasuk peluncuran rudal," kata Blinken.

× Image