Home > Mancanegara

Helikopter Serang Laut (MAH) Korsel Sukses Uji Terbang Perdana

MAH merupakan varian bersenjata dari helikopter MUH-1 Marineon buatan Korea Aerospace Industries (KAI).
Helikopter Helikopter Serang Laut (MAH) milik Korea Selatan. Sumber: Defence Blog
Helikopter Helikopter Serang Laut (MAH) milik Korea Selatan. Sumber: Defence Blog

SEOUL -- Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA Korsel) mengumumkan, Helikopter Serang Laut (MAH) pertama yang dikembangkan di dalam negeri berhasil menyelesaikan uji terbang perdananya pada Desember 2024. MAH merupakan varian bersenjata dari helikopter MUH-1 Marineon buatan Korea Aerospace Industries (KAI), dirancang untuk meningkatkan daya tembak dan mendukung operasi amfibi.

Marineon atau Marinir berasal dari helikopter KUH-1 Surion, menjadikan MAH sebagai tambahan yang sepenuhnya asli untuk persenjataan pertahanan Korsel. Penerbangan pertama MAH berlangsung pada 17 Desember 2024.

Selama pengujian sekitar 20 menit, helikopter tersebut menunjukkan kinerja dan stabilitas kontrol penerbangannya. Menurut KAI, pengujian tersebut meliputi "penerbangan meluncur, lepas landas, melayang, berputar, maju dan mundur, dan penerbangan horizontal maksimum pada ketinggian sekitar 30 meter."

DAPA menyatakan, tiga prototipe MAH telah selesai pada tahun 2024, dengan pengujian di darat dimulai pada bulan Oktober. Badan tersebut mengonfirmasi, uji terbang dan evaluasi skala penuh dijadwalkan akan dimulai pada 2025, dengan pengembangan diharapkan selesai pada paruh kedua 2026.

Dilengkapi dengan teknologi yang terbukti pada helikopter Bersenjata Ringan Korea Selatan (LAH-1), MAH dilengkapi dengan avionik dan sistem persenjataan canggih. Itu menjadi helikopter pertama yang dikembangkan di dalam negeri yang mampu membawa rudal udara-ke-udara, kemampuan yang secara signifikan meningkatkan fleksibilitas operasionalnya.

DAPA menjelaskan, peran utama helikopter tersebut adalah memberikan dukungan pengawalan bagi helikopter Marinir RoKMC selama serangan amfibi dan memberikan dukungan tembakan ke unit darat atas permintaan. Desain modular helikopter juga memungkinkan integrasi berbagai persenjataan.

"Proyek MAH tidak hanya memperkuat kemampuan dukungan udara Korps Marinir tetapi juga memperkuat kesiapan kita terhadap potensi ancaman di wilayah seperti Kepulauan Barat Laut," kata Kepala Divisi Helikopter DAPA, Brigjen Ko Hyung-seok dilaporkan Defence Blog.

Dia menekankan komitmen lembaga tersebut untuk memastikan keberhasilan penyelesaian program dalam jangka waktu yang direncanakan. Proyek itu mencerminkan ambisi Korea Selatan yang lebih luas untuk meningkatkan kemandirian dalam produksi pertahanan sekaligus memajukan industri kedirgantaraannya. Dengan investasi sebesar 438,4 miliar korea Won atau sekitar Rp 4,9 triliun sejak 2022, program tersebut merupakan bukti fokus negara tersebut dalam mengembangkan teknologi militer mutakhir.

Keberhasilan pengembangan MAH diharapkan dapat memperkuat postur pertahanan Korsel, khususnya di wilayah yang membutuhkan pengerahan cepat dan dukungan udara. Rencana DAPA untuk memperluas program MAH dipandang sebagai langkah signifikan menuju peningkatan keamanan domestik dan regional.

× Image