Home > Pertahanan

Panglima TNI Blak-blakan: Kogabwilhan Dibentuk untuk Penambahan Jabatan Saja

Ada organisasi yang dibentuk tapi tugas pokok dan wewenangnya masih belum jelas menurut saya, yang pertama Kogabwilhan.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di sela Rapim TNI 2025 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025). Sumber: Seputar Militer
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di sela Rapim TNI 2025 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025). Sumber: Seputar Militer

JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta agar tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dibenahi dan dievaluasi. Secara blak-blakan, Agus menyebut, pembentukan Kogabwilhan dulunya hanya untuk menampung perwira tinggi (pati) TNI agar memiliki jabatan strategis.

"Ada organisasi yang dibentuk tapi tugas pokok dan wewenangnya masih belum jelas menurut saya, yang pertama Kogabwilhan itu sebenarnya dibentuk hanya untuk penambahan jabatan saja dulu. Tetapi tugas pokok wewenangnya belum jelas," kata Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

Dia pun meminta agar Panglima Kogabwilhan II Marsdya Muhammad Khairil Lubis memaparkan tupoksi organisasi yang dipimpinnya kepada para komandan satuan (dansat) yang hadir dalam Rapim TNI 2025. Dengan begitu, berbagai masukan yang muncul dari peserta bisa diterima agar tupoksi Kogabwilhan ke depan semakin jelas.

Jika hasil evaluasi itu sudah sesuai, Agus pun siap mengeluarkan Peraturan Panglima (Perpang) TNI agar tupoksi Kogabwilhan memiliki pegangan. "Nanti minta Pangkogwilhan II akan memaparkan, dan tolong disimak langsung. Kalau ada saran silakan kan banyak mantan Pangkogabwilhan jadi akan segera saya Perpang-kan dan operasional," kata mantan KSAD tersebut.

Dia juga menyinggung keberadaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang dibentuk untuk menghadapi peperangan menjadi tidak jelas dengan hadirnya Kogabwilhan. Dia meminta jajaran petinggi TNI untuk bisa mengkaji masalah itu agar fungsi kedua organisasi bisa berjalan maksimal.

"Kemudian juga markas PPRC dengan adanya Kogabwilhan gimana sih PPRC? PPRC selalu mengacunya kepada operasi militer untuk perang sehingga ya kita bersiap untuk berperang, tetapi kalau hanya terpaku ke situ ya tidak akan operasional-operasional sehingga PPRC nanti akan kita bentuk jadi PPRC untuk OMSP bisa menanggulangi bencana alam juga," ucap Agus.

Mantan Wakil KSAD tersebut ingin agar PPRC tidak terpaku hanya bergerak ketika akan menghadapi situasi peperangan. Agus merancang, PPRC yang merupakan kumpulan prajurit di berbagai satuan organik untuk bisa digerakkan dalam menghadapi bencana yang masuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"Karena PPRC itu tiga angkatan, kapalnya siap, Hercules-nya siap, orangnya siap akan mudah untuk digerakkan. Gimana nanti tugas pokok di lapangan, mungkin pembinanannya di PPRC di satuan masing-masing, apabila sudah operasional nanti di bawah Kogabwilhan," kata Agus.

Adapun tiga Kogabwilhan diresmikan pada era Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada medio September 2019. Kogabwilhan I sekarang bermarkas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kogabwilhan II di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dan Kogabwilhan III di Mimika, Papua Tengah.

× Image