Jet F-15 Kalahkan F-35, F-22 dalam Pertarungan Siap Tempur Armada AS

WASHINGTON -- Angkatan Udara AS membanggakan salah satu armada udara paling mengesankan, sebagai bukti investasi dan inovasi selama puluhan tahun yang telah menjaga langit negeri Paman Sam dan sekutunya tetap aman. Hingga Februari 2025, layanan tersebut mengawasi sekitar 5.000 pesawat, angka yang mencakup lebih dari sekadar jet tempurnya yang mencolok.
Armada yang luas ini mencakup pembom seperti B-52 Stratofortress, tanker seperti KC-135 Stratotanker, pengangkut kargo seperti C-17 Globemaster III, dan serangkaian drone yang terus bertambah. Dengan anggaran tahun fiskal 2025 yang melebihi 188 miliar dolar AS, Angkatan Udara AS mempertahankan persenjataan yang dirancang untuk memproyeksikan kekuatan secara global.
Namun, di balik kekuatan ini, kenyataan yang meresahkan mulai muncul. Laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) pada akhir 2024 tentang kesiapan pesawat mengungkap armada yang bergulat dengan masalah perawatan dan kesenjangan operasional, dengan varian jet F-15-C, D, dan EX, yang secara tak terduga melampaui F-22 dan F-35 yang canggih dalam kemampuan misi.
Laporan GAO membahas secara mendalam kesiapan operasional jet tempur AS, dan hasilnya sangat mengejutkan. F-15C, jet tempur superioritas udara satu kursi yang lahir pada 1970-an, membukukan tingkat kemampuan misi sebesar 52,9 persen pada tahun fiskal 2023, naik dari 33 persen yang suram pada tahun sebelumnya. Saudaranya yang memiliki dua kursi, F-15D, bernasib lebih baik di angka 63,7 persen, melonjak dari sebelumnya 55 persen.
Peningkatan itu berasal dari strategi Angkatan Udara AS yang disengaja untuk memensiunkan rangka pesawat tertua yang paling banyak perawatannya, sehingga menghasilkan armada yang lebih ramping dan lebih andal. Namun bintang yang sesungguhnya adalah jet F-15EX Eagle II, versi modern dari Boeing yang mengadopsi desain klasik. Dengan hanya delapan jet yang beroperasi, pesawat tersebut mencapai tingkat keberhasilan misi sebesar 83,13 persen,angka yang mencengangkan untuk platform yang masih dalam tahap awal.
Metrik yang mengukur persentase waktu pesawat dapat menjalankan setidaknya satu misi utamanya, menyoroti keunggulan jet F-15EX dalam hal keandalan dan kemudahan perawatan. Sebaliknya, kesiapan jet F-22 Raptor generasi kelima menurun dari 52 persen menjadi 40,19 persen, penurunan yang dikaitkan GAO dengan sistem yang menua dan pembekuan kongres untuk memensiunkan jet Block 20 hingga 2028.