Latihan Jet Sukhoi Su-27/30 Hancurkan Sasaran Musuh di Takalar

MAKASSAR -- Dua Jet tempur Sukhoi Su-27/30 dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin berhasil menghancurkan sasaran strategis kekuatan militer musuh. Kedua jet tempur produksi Rusia tersebut lepas landas dari Lanud Sultan Hasanuddin untuk melaksanakan misi serangan udara strategis terhadap target kekuatan militer musuh seperti radar dan pos komando kendali yang berada di air weapon range (AWR) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/2/2025).
Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma Arifaini Nur Dwiyanto menjelaskan, serangan yang dilakukan oleh pesawat Sukhoi Su-27/30 menunjukkan kemampuan dan kesiapan tempur TNI AU dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran udara. "Keberhasilan misi ini menjadi bukti bahwa kekuatan udara TNI AU terus berkembang dan siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin terjadi di masa depan," ucap Arifaini di Kota Makassar, Rabu.
Usai Sukhoi SU-27/30 melaksanakan penyerangan, pesawat Boeing 737/200 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin melaksanakan pengintaian udara dan melihat hasil serangan (asseement). Pesawat patroli maritim tersebut mencari data sasaran-sasaran musuh yang masih tersisa.
Selanjutnya, pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin menerjunkan tim pengendali tempur (Dalpur) yang bertugas menyiapkan area untuk operasi pasukan berikutnya. Kegiatan tersebut merupakan skenario latihan tempur udara yang dilaksanakan pada latihan Matra Udara I Sriti Gesit Lanud Sultan Hasanuddin tahun 2025.
Menurut Arifaini, latihan tersebut juga untuk menjaga performa pesawat tempur di Lanud Sultan Hasanuddin. "Selain itu, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan operasi dan kemampuan tempur satuan-satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam menghadapi berbagai skenario pertempuran udara," kata Arifaini.