PRAHA -- Sebuah inisiatif penggalangan dana dari Republik Ceko telah berhasil mengumpulkan 70 juta koruna atau sekitar 3 juta dolar AS (Rp 49,4 miliar) untuk membeli helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat (AS) untuk diserahkan ke Ukraina. Dana itu terkumpul dari sumbangan dari lebih dari 20.400 donatur.

Inisiatif tersebut, yang dikenal sebagai 'Dárek pro Putina' (Hadiah untuk Putin), mengonfirmasi bahwa mereka telah mendapatkan model yang lebih baru dan lebih hemat biaya daripada yang direncanakan sebelumnya. Langkah itu untuk memastikan Ukraina menerima aset penting bagi sektor pertahanannya dalam menghadapi agresi Rusia.

Penyelenggara mengumumkan pencapaian tersebut di situs resmi mereka, dengan menyatakan bahwa Republik Ceko sekarang menjadi negara pertama di dunia yang warganya secara langsung mendanai pembelian helikopter militer bagi Ukraina. Dana tambahan yang terkumpul melebihi jumlah target yang menutupi biaya transportasi untuk mengirimkan helikopter UH-60 Black Hawk ke Ukraina.

Tonggak pencapaian penggalangan dana tersebut dicapai sehari setelah debat sengit yang menegangkan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump selama pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC pada Jumat (28/2/2025). Prakarsa itu telah memainkan peran penting dalam menyediakan bantuan militer bagi Ukraina, yang sebelumnya telah mengumpulkan dana untuk rudal antitank, pesawat nirawak, peralatan penjinak ranjau, dan pasokan kemanusiaan.

Sejak awal berdirinya, "Dárek pro Putina" telah menyelenggarakan pengumpulan dana publik untuk mendapatkan senjata dan material penting lainnya bagi upaya pertahanan sipil dan militer Ukraina. Kontribusi sebelum ini, mereka telah memfasilitasi pembelian peluncur roket ganda RM-70 bernama Přemysl seharga 50 juta koruna, serta tank T-72 Avenger seharga 30 juta koruna.

Defence Blog pada Senin (3/3/2025) melaporkan, penggalangan dana tersebut juga untuk mendukung bantuan nonmiliter, seperti upaya penanggulangan banjir setelah hancurnya Bendungan Kakhovka di Ukraina.