Home > Pertahanan

Raytheon Uji Sistem Udara Drone Coyote dari Helikopter

Coyote LE SR adalah sistem yang murah dan fleksibel untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang.
Raytheon meluncurkan drone Coyote dari helikopter. Sumber: Defence Blog
Raytheon meluncurkan drone Coyote dari helikopter. Sumber: Defence Blog

TEXAS -- Raytheon, sebuah bisnis RTX, telah berhasil menguji varian baru sistem udara nirawak (UAS) Coyote dari helikopter, memperluas fleksibilitas operasional sistem yang telah terbukti dalam pertempuran. Peluncuran berlangsung di Nine Mile Training Center di Texas, dan menandai langkah penting dalam menyediakan pasukan Amerika Serikat (AS), dengan kemampuan udara untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menetralkan ancaman secara lebih efektif di berbagai domain.

Coyote LE SR, sistem "efek peluncuran", ditembakkan dari helikopter untuk pertama kalinya selama uji coba. Varian baru tersebut dirancang untuk berbagai misi termasuk pengintaian, pengawasan, akuisisi target, peperangan elektronik, komunikasi, dan serangan presisi.

Tidak seperti versi sebelumnya yang dioptimalkan untuk misi intersepsi drone berbasis darat, LE SR memanfaatkan otonomi kolaboratif untuk terhubung dengan sensor dan sistem lain di lapangan, menyesuaikan taktik secara real time untuk memenuhi tujuan misi yang terus berkembang."Berbekal kemampuan Coyote yang telah terbukti dalam pertempuran, varian baru ini akan memberikan keunggulan di medan perang," kata Presiden Sistem Pertahanan Darat dan Udara di Raytheon, Tom Laliberty.

"Coyote LE SR adalah sistem yang murah dan fleksibel yang melengkapi pasukan dengan alat baru untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang," kata Tom menambahkan dikutip dari Defence Blog, Kamis (27/3/2025).

Menurut Raytheon, varian sistem Coyote sebelumnya telah digunakan dengan keberhasilan yang luar biasa sebagai platform anti-UAS, dengan ratusan drone dicegat dalam pengaturan operasional. Varian LE SR yang baru menghadirkan fleksibilitas tambahan, yang memungkinkan pasukan untuk menyebarkannya dari platform darat, udara, atau maritim.

Peluncuran yang sukses dari pesawat sayap putar tersebut menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan jangkauan taktis dan kemampuan beradaptasi bagi pasukan yang dikerahkan di garis depan. Raytheon mengatakan pengujian tambahan Coyote LE SR direncanakan sepanjang 2025.

Lini Coyote Raytheon adalah salah satu dari beberapa sistem yang sedang dievaluasi oleh Departemen Pertahanan (Dephan) AS, karena ingin memperluas penggunaan amunisi yang dapat dibawa-bawa dan pesawat nirawak pengintai otonom oleh militer AS untuk operasi multidomain.

× Image