Home > Pertahanan

Pangkogabwilhan I Dijabat Pati AL, TNI Tekankan Pertahanan Laut

TNI kembali ke pola sebelumnya, yaitu meletakkan prioritas pertahanan laut di wilayah barat Indonesia.
Laksda Hersan mendapat promosi dari Pangkoarmada III menjadi Pangkogabwilhan I. Sumber: Dispen Koarmada III
Laksda Hersan mendapat promosi dari Pangkoarmada III menjadi Pangkogabwilhan I. Sumber: Dispen Koarmada III

JAKARTA -- Kembalinya Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) yang sempat dijabat sejak Januari 2025, oleh Letjen TNI Kunto Arief Wibowo kini dipegang oleh perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut, yaitu Laksda TNI Hersan yang sebelumnya menjabat Pangkoarmada III. Hal itu terungkap dalam Skep 554/IV/2025 tentang mutasi 237 perwira tinggi TNI.

Pangkogabwilhan I Laksda TNI Hersan yang merupakan lulusan AAL 1994 memiliki perjalanan karier yang panjang di kapal perang seperti KRI Slamet Riyadi dan KRI Oswald Siahaan. Keduanya merupakan fregat kelas Ahmad Yani.

Dengan bekal pengalaman di atas, Hersan merupakan pati TNI AL yang memiliki kemampuan tempur laut yang andal. Hersan pernah menduduki jabatan yang cukup prestisius, yakni dipercaya menjadi ajudan Presiden Joko Widodo tahun 2014-2016.

Dengan kebijakan mutasi tersebut berarti TNI telah kembali ke pola sebelumnya, yaitu meletakkan prioritas pertahanan laut di wilayah barat Indonesia. Apalagi, mengingat adanya ekskalasi di Kawasan Laut China Selatan (LCS). "Selain itu, mutasi ini juga menunjukkan profesionalisme TNI semakin ditingkatkan," kata Co-founder ISDS Dwi Sasongko di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

Sayangnya belum ada informasi tentang Kepala Bulog Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang rencananya akan pensiun karena menduduki jabatan sipil. Dari sisi pertahanan laut, ditunjuknya Panglima Kolinlamil Laksda Hudiarto Krisno Utomo menjadi Panglima Komando Armada III (Pangkoarmada III) juga diharapkan bisa menguatkan operasi TNI AL di kawasan timur Indonesia.

Menurut Dwi, selama ini, pertahanan laut di sisi timur Indonesia kurang mendapat perhatian, selain terkait masalah keamanan laut di Laut Arafuru yang diketahui banyak illegal fishing-nya. Komando Armada III TNI AL juga punya misi penting yaitu merangkul negara-negara Melanesia di Kawasan Pasifik.

Operasi militer selain perang (OMSP) terkait dengan misi-misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana menjadi kebijakan politik pemerintah, terutama terkait dengan upaya menjaga kedaulatan RI di wilayah Papua. Selain itu, kata Dwi, kompetisi negara-negara besar di Pasifik, terutama dengan adanya pengembangan Pangkalan Darwin dan Guam dan di sisi lain latihan China di timur Australia menunjukkan peningkatan tensi geopolitik di wilayah timur Indonesia.

× Image