Home > Pertahanan

Selain Prabowo, Berikut Daftar Enam Peraih Jenderal Kehormatan Lainnya

Pemberian pangkat kehormatan jenderal penuh pernah terjadi pada era Presiden Soeharto, Gus Dur, Megawati, dan kini Jokowi.
Menhan Letjen (Purn) Prabowo Subianto mendapatkan kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Jokowi. Sumber:Republika.co.id
Menhan Letjen (Purn) Prabowo Subianto mendapatkan kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Jokowi. Sumber:Republika.co.id

JAKARTA -- Selain Menhan Letjen (Purn) Prabowo Subianto, sebelumnya ada enam perwira tinggi (pati) TNI AD yang mendapatkan kenaikan pangkat kehormatan dari bintang tiga menjadi bintang empat. Adapun bagi pati TNI aktif, pangkat jenderal penuh atau bintang empat hanya bisa diduduki oleh kepala staf atau panglima TNI.

Meski begitu, presiden bisa menggunakan kewenangannya untuk memberi kenaikan pangkat kehormatan bagi pejabat setingkat menteri yang terakhir berdinas di TNI dengan pangkat letjen. Adapun posisi terakhir Prabowo di dunia militer adalah komandan Sekolah Staf dan Komando (dansesko) ABRI. Setelah dicopot dari panglima Kostrad, Prabowo digeser ke dansesko ABRI. Namun, ia lebih memilih untuk memilih berhenti dari kedinasan dan meletakkan jabatannya tersebut.

Berikut daftar penerima jenderal kehormatan:

1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Letjen (Purn) SBY mendapat kenaikan pangkat kehormatan dari Presiden Megawati Soekarnoputri saat menjabat menteri koordinator politik, sosial, dan keamanan (menko polsoskam). Jabatan terakhir SBY di militer adalah Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI.

2. Hari Sabarno

Letjen (Purn) Hari Sabarna menjabat menteri dalam negeri (mendagri) merangkap menko polsoskam ad interim menggantikan posisi SBY. SBY pada 2004 mundur dari jabatannya untuk maju sebagai calon presiden (capres). Presiden Megawati pun memberi kenaikan pangkat jenderal penuh bagi Hari Sabarno. Adapun jabatan terakhir Hari sebelumnya adalah Wakil Ketua MPR/DPR dari Fraksi TNI/Polri. Kala itu, TNI/Polri bisa mengirimkan anggotanya duduk di kursi DPR/MPR hingga dihapus pada 2004.

3. AM Hendropriyono

Abdullah Mahmud Hendropriyono mendapat kenaikan pangkat kehormatan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri. Hal itu lantaran Hendropriyono menjabat kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Adapun karier Hendropriyono di kemiliteran terakhir menduduki jabatan komandan Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (dankodiklatad).

4. Agum Gumelar

Agum Gumelar memperolehan kenaikan pangkat kehormatan pada era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kala itu, Agum menjadi menteri perhubungan (menhub). Karier kemiliteran Agum terakhir adalah menjabat gubernur Lemhannas periode 1998-1999, dengan pangkat letjen. Kala itu, Lemhannas masih berada di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) yang sekarang menjadi Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

5. Luhut Binsar Pandjaitan

LBP, sapaan akrabnya, mendapatkan kenaikan pangkat kehormatan saat menjabat menteri perindustrian dan perdagangan (menperindag). Presiden Gus Dur menganugerahkan pangkat jenderal kehormatan bagi LBP, karena menduduki jabatan menteri. Adapun posisi terakhir LBP di militer adalah dankodiklatad.

6. Soesilo Soedarman

Jenderal Kehormatan Soesilo Soedarman adalah menteri koordinator politik dan keamanan (menko polkam) pada 1993-1997. Kala itu, Presiden Soeharto memberikan kenaikan pangkat menjadi jenderal penuh bagi Soesilo. Adapun jabatan terakhirnya di TNI AD adalah sebagai panglima Komando Wilayah Pertahanan (pangkowilhan) Sumatra dan Kalimantan Barat periode 1980-1985 dengan pangkat letjen. Jabatan itu dihapus pada era Panglima ABRI Jenderal (Purn) Benny Moerdani melakukan reorganisasi ABRI.

× Image