Pesawat AL Prancis Tertangkap Radar Peluncuran Rudal Rusia

PARIS -- Pesawat patroli Angkatan Laut Prancis Atlantique 2, yang terlibat dalam Operasi Baltic Watch pada 19 Maret 2025, menjadi sasaran radar pengendali tembakan dari kapal perang Rusia saat terbang di atas wilayah udara internasional di Laut Baltik. Insiden tersebut, yang oleh sumber-sumber Barat digambarkan sebagai tindakan intimidasi.
Hal itu menggarisbawahi meningkatnya ketegangan antara Prancis dan Rusia di wilayah yang secara strategis sensitif tersebut. Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Prancis, penggunaan radar pengendali tembakan, sistem yang dirancang untuk mengunci target sebelum meluncurkan rudal, menandakan niat bermusuhan.
Meskipun terjadi bentrokan, pesawat Prancis tersebut melanjutkan misinya, yang melibatkan pemantauan infrastruktur bawah laut yang penting di Laut Baltik, tanpa mengubah jalurnya atau menanggapi tindakan Rusia. Kondisi itu menandai kedua kalinya dalam beberapa bulan terakhir bahwa Atlantique 2 telah disinari oleh radar Rusia, setelah insiden serupa pada Januari 2025, yang melibatkan sistem pertahanan udara S-400 yang berbasis di Kaliningrad.
Peristiwa di atas Laut Baltik bukanlah kejadian yang terisolasi. Awal bulan ini, pada tanggal 4 Maret 2025, sebuah pesawat nirawak MQ-9A Reaper milik Angkatan Udara dan Antariksa Prancis menghadapi manuver agresif dari jet tempur Su-35 Rusia di dekat Krimea, Mediterania timur. Pertemuan itu mendorong Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu untuk mengecam tindakan Rusia sebagai "disengaja, tidak profesional, dan agresif," yang menekankan tekad Prancis untuk mempertahankan operasi di zona internasional.