Home > Mancanegara

Sistem Radar Pesawat Korut Picu Kekhawatiran Seoul

Pesawat Ilyushin Il-76 Rusia milik Korut dilengkapi dengan radome eksternal besar, yang menampung sistem radar berkekuatan tinggi.
Pesawat Ilyushin Il-76 Rusia milik Korut. Sumber: KCNA
Pesawat Ilyushin Il-76 Rusia milik Korut. Sumber: KCNA

PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) telah mengungkap apa yang tampaknya menjadi pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C) pertamanya. Media pemerintah Korut (KCNA) merilis gambar Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un di dalam pesawat, yang dilaporkan memberikan instruksi kepada pejabat militer senior selama inspeksi.

Pesawat tersebut didasarkan pada rangka pesawat Ilyushin Il-76 Rusia dan dilengkapi dengan radome eksternal besar yang dipasang di atas badan pesawat, yang menampung sistem radar berkekuatan tinggi. Sistem radar tersebut memungkinkan pengawasan luas dan koordinasi operasi udara di seluruh jangkauan yang luas, kemampuan yang sebelumnya tidak dimiliki oleh angkatan udara Korut.

Menurut penilaian Korea Selatan, konfigurasi radar mencerminkan platform yang dioperasikan oleh China dan India. Tata letak konsol interior menyerupai A-50EI milik India, bukan A-50 Rusia, yang menunjukkan Pyongyang mungkin telah memanfaatkan beberapa desain asing untuk mengembangkan platform tersebut.

Jika beroperasi, pesawat tersebut akan menawarkan kemampuan yang lebih baik bagi Korut untuk memantau wilayah udara dan mengelola pesawat tempur. Sehingga hal itu menimbulkan kekhawatiran di Seoul. Dengan angkatan udara Pyongyang yang secara historis bergantung pada pesawat tempur yang sudah ketinggalan zaman dan kapasitas peperangan elektronik yang terbatas, pengenalan aset AEW&C, betapa pun terbatasnya, mewakili sebuah perubahan.

Kepala Staf Gabungan Korsel mengakui perkembangan tersebut tetapi menyatakan skeptis. "Kami menilai bahwa pesawat itu sangat lambat dan rentan terhadap intersepsi," kata Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korsel dikutip dari Defence Blog, Selasa (1/4/2025).

"Kemampuan dan efektivitas operasional masih harus dievaluasi lebih lanjut." Pesawat itu diharapkan untuk fokus pada peran pengawasan defensif, khususnya di wilayah bernilai tinggi seperti Pyongyang.

× Image