SANA'A -- Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman, mengeklaim telah menjatuhkan pesawat nirawak MQ-9 Reaper AS lainnya di atas kota pesisir Laut Merah, Al-Hudaydah. Hal itu menandai insiden kedua dalam waktu kurang dari tiga hari.

Jika dikonfirmasi, insiden itu menjadikan jumlah total drone MQ-9 AS yang hilang di Yaman menjadi 17 unit. Media yang berpihak pada Houthi merilis gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan reruntuhan pesawat nirawak tersebut, yang menurut mereka menjadi sasaran unit pertahanan udara yang beroperasi di dekat garis pantai barat.

Departemen Pertahanan AS belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang penembakan yang dilaporkan tersebut. MQ-9 Reaper, yang diproduksi oleh General Atomics dan dioperasikan oleh Angkatan Udara AS dan cabang-cabang lainnya, adalah platform ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian) dan serangan presisi dengan daya tahan lama dan ketinggian tinggi.

Defence Blog melaporkan pada Jumat (4/4/2025), setiap unit drone, tergantung pada konfigurasinya, diperkirakan menelan biaya 31 juta dolar AS atau sekitar Rp 519 miliar. Menurut data yang tersedia, total nilai dari 17 drone Reaper yang hilang di Yaman kini melebihi 527 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,82 triliun.

Houthi telah meningkatkan kemampuan pertahanan udara mereka dalam beberapa tahun terakhir, dengan menggunakan sistem berpemandu radar dan platform rudal permukaan-ke-udara yang dimodifikasi. Penenggelaman itu terjadi di tengah operasi AS yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk melindungi pengiriman komersial di Laut Merah dari ancaman drone dan rudal yang berasal dari wilayah yang dikuasai Houthi.