SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab (UEA) memperkuat hubungan militer melalui perjanjian baru yang melibatkan sistem pertahanan udara Cheongung-II dan jet tempur KF-21, menurut Angkatan Udara Korsel. Pada Selasa (15/4/2025), Kepala Staf Angkatan Udara Korsel Jenderal Lee Young-su mengadakan pembicaraan dengan Mayjen Rashed Mohammed A Al Shamsi, Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara UEA di Markas Besar Angkatan Udara di Gyeryong.

Pertemuan tersebut, yang diadakan 140 kilometer selatan Seoul, difokuskan pada perluasan kerja sama pertahanan bilateral. Menurut rilis dari Angkatan Udara Korsel, Lee menegaskan kembali dukungannya terhadap integrasi berkelanjutan UEA atas sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah Cheongung-II, yang dibeli Abu Dhabi pada 2022. Sistem tersebut dirancang untuk mencegat pesawat dan rudal balistik pada jarak hingga 40 kilometer.

Kedua belah pihak menandatangani nota kesepahaman yang mengikat angkatan udara mereka untuk konsultasi rutin. Pada Rabu, kemitraan itu diharapkan akan terus berlanjut karena kedua negara bersiap untuk menandatangani surat pernyataan untuk kerja sama komprehensif pada jet tempur KF-21 Boramae generasi berikutnya milik Korsel.

Jet KF-21, yang saat ini diproduksi secara terbatas, dijadwalkan untuk mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Korsel pada 2026. Seperti yang dicatat oleh Angkatan Udara, perjanjian tersebut akan memberikan akses kepada personel UEA untuk mengikuti latihan udara yang melibatkan KF-21 dan memungkinkan mereka untuk mengamati unit operasional yang mengelola platform tersebut.

Brigjen Azzan Ali Abdulazeez Alsharhan Alnuaimi, Kepala Pusat Perang Angkatan Udara UEA, diharapkan untuk mengambil bagian dalam uji terbang dengan prototipe KF-21 selama acara penandatanganan di Pangkalan Udara Sacheon, sekitar 290 kilometer selatan Seoul. Hubungan pertahanan antara Seoul dan Abu Dhabi telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.