Home > Pertahanan

Kemenhan Pastikan Hoax Kabar RI Batal Beli Jet Rafale

Muncul kabar Indonesia menangguhkan pembelian Rafale dari Prancis setelah tiga jet tempur yang dioperasikan India tersebut ditembak jatuh Pakistan.
Jet tempur Rafale di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sumber: Erik Purnama Putra
Jet tempur Rafale di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sumber: Erik Purnama Putra

JAKARTA -- Kepala Biro Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigadir Jenderal (Brigjen) Frega Wrenas membantah kabar pemerintah RI menangguhkan, bahkan membatalkan kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale dari Dassault Aviaton. Hal itu merespons sejumlah pemberitaan sejumlah media luar negeri, sebagai imbas tiga jet tempur Rafale yang dioperasikan India ditembak jatuh Angkatan Udara Pakistan (PAF).

"Hoax," ucap Frega ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (21/5/2025) malam WIB. Dia menyebut, pemberitaan di sejumlah media, khususnya yang berfokus militer hanya berdasarkan rumor.

Dia pun memastikan, kontrak pembelian jet Rafale yang dilakukan Kemenhan untuk TNI AU tetap berjalan. Adapun pengiriman jet tempur generasi 4,5 oleh Dassault Aviation direncakan untuk TNI AU direncakana mulai 2026. "Kontrak sudah efektif (pengadaan terus berjalan)," ucap Frega.

Sementara itu, informasi dari petinggi TNI, sebenarnya tidak ada masalah dengan jet tempur produksi Prancis tersebut. Jika memang dalam pertempuran dengan Pakistan, Rafale India jatuh ditembak menggunakan PL-15 yang dibawa Chengdu J-10 menggunakan metode rudal air-to-air jarak jauh (BVRAAM) maka masalahnya ada di strategi peperangan India. Pun kualitas pilot India yang harus dipertanyakan, bukan jet tempur Rafale.

Sebelumnya, sejumlah media khusus militer, termasuk laman Top War memuat berita Indonesia menangguhkan pembelian jet tempur produksi Dassault Aviaton. Pesanan Indonesia senilai 8,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 133,25 triliun untuk 42 jet tempur Rafale dari Prancis telah diragukan setelah debut jet tersebut yang membawa bencana dalam pertempuran baru-baru ini antara India dan Pakistan.

Pembelian jet tempur generasi 4,5 tersebut telah ditangguhkan. Kontrak tersebut dapat digagalkan oleh tuduhan yang mengkhawatirkan tentang kinerja Rafale yang buruk dalam operasi militer baru-baru ini. Saat terbaik Rafale telah berlalu, kata publikasi Galaxia Militar.

"Kita berbicara tentang klaim Islamabad, yang sebagian dikonfirmasi oleh rekaman yang relevan, tentang kekalahan jet tempur asal Prancis oleh rudal udara ke udara jarak jauh PL-15E yang diluncurkan dari J-10C (rudal, serta pembawanya, dibeli dari China). Menurut sumber lokal, sebagai bentuk solidaritas dengan pilot Pakistan, pilot China melukis simbol-simbol pesawat yang diklaim Islamabad ditembak jatuh oleh pesawat J-10C mereka (terdiri) 3 Rafale, satu Sukhoi Su-30MKI dan Mikoyan MiG-21, dan satu drone Heron."

× Image