Taiwan Dilaporkan Terima Jet Tempur F-16V Baru pada Akhir 2025

TAIPEI -- Taiwan diperkirakan akan menerima 10 jet tempur F-16V Block 70 pertama dari Amerika Serikat (AS) pada akhir 2025, menurut laporan dari media regional. Jet tempur tersebut merupakan bagian dari pesanan lebih besar sejumlah 66 unit F-16V canggih berdasarkan perjanjian penjualan militer asing AS yang ditandatangani beberapa tahun terakhir.
Rencana pengiriman tersebut mengharuskan pesawat tersebut diterbangkan langsung dari AS ke Taiwan, meniru rute trans-Pasifik yang pertama kali digunakan selama akuisisi F-16A/B asli Taiwan pada 1997. Setiap pesawat tempur bermesin tunggal dilaporkan akan memerlukan antara 18 hingga 20 pengisian bahan bakar udara, sekitar satu setiap jam, untuk menyelesaikan penerbangan lintas samudra. Misi tersebut akan didukung oleh pesawat pengisian bahan bakar udara Angkatan Udara AS.
Pilot militer AS diharapkan untuk melakukan penerbangan feri awal. Namun, Taiwan telah meminta agar pilotnya sendiri mendampingi misi tersebut dalam varian dua kursi untuk mendapatkan pengalaman operasional dalam penerbangan jarak jauh di atas air. Hal itu dilihat tidak hanya sebagai pelatihan tetapi juga sebagai bagian dari protokol pengiriman formal, karena pesawat tersebut tetap menjadi milik AS hingga tiba dan diterima dengan selamat di Taiwan.
Setelah dikirim, pesawat tempur baru tersebut akan ditugaskan ke Wing Tempur Taktis ke-7 di Pangkalan Udara Chihhang, tempat tiga skuadron bersiap untuk mengintegrasikan pesawat yang ditingkatkan ke dalam struktur operasional mereka. F-16V Block 70 adalah konfigurasi terbaru dari Fighting Falcon, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin.
Jet itu mencakup radar Active Electronically Scanned Array (AESA), sistem misi modern, dan avionik yang ditingkatkan, yang menawarkan kewaspadaan situasional yang lebih baik, kemampuan bertahan hidup, dan interoperabilitas bersama. Versi yang dipesan oleh Taiwan menyelaraskan armada tempur udara pulau itu dengan lintasan modernisasi Angkatan Udara AS sendiri.
Proses penerbangan dan serah terima jarak jauh menggarisbawahi kompleksitas logistik dan operasional pengiriman pesawat tempur internasional, terutama untuk pesawat bermesin tunggal dengan jarak tempuh terbatas tanpa pengisian bahan bakar. Awak tanker AS dan pilot Taiwan yang berpartisipasi perlu melakukan operasi pengisian bahan bakar di udara yang terkoordinasi di beberapa zona wilayah udara internasional.
Defence Blog pada Selasa (25/7/2025) melaporkan, jet-jet baru tersebut nantinya akan menggantikan model F-5 dan F-16 lama. Sehingga hal itu meningkatkan kemampuan Taiwan untuk melakukan pertahanan udara canggih, patroli maritim, dan operasi gabungan di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Belum ada tanggal resmi yang dirilis untuk tanggal dimulainya penerbangan pengiriman. Tetapi, pelatihan dan persiapan logistik sudah dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional di kedua belah pihak.