Dino Sebut Prabowo Berminat Jadi Pemain di Kancah Internasional
JAKARTA -- Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal menyoroti kunjungan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto ke China dan Jepang pada pekan ini. Menurut Dino, langkah itu menunjukkan keinginan Prabowo segera terlibat dalam politik luar negeri.
"Prabowo sebagai presiden nanti tampaknya akan jauh lebih berminat untuk sejak awal menjadi pemain di kancah internasional," ucap Dino dalam pernyataannya yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Menurut Dino, langkah Prabowo sedikit berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dalam lima tahun pertama kepemimpinannya cenderung tidak terlalu berfokus pada urusan politik luar negeri. Dia menyebut, kunjungan Prabowo juga menunjukkan niatnya membuat wajah baru politik luar negeri Indonesia.
Dino menyebut, RI dalam sembilan tahun terakhir cenderung tidak banyak bergerak dalam aspek geopolitik dan sarat politik transaksional, reaktif, dan banyak mengandalkan “diplomasi optik” yang menjamin popularitas di media sosial. Dia mengatakan, meski berkomitmen tetap mengusung politik luar negeri bebas aktif, Prabowo akan merintis strategi hubungan internasionalnya sendiri.
"Ini sesuai dengan sejarah Indonesia modern di mana tidak pernah ada presiden yang hanya sepenuhnya melanjutkan kebijakan politik luar negeri pendahulunya. Selalu ada yang baru dan selalu ada variasi," ucap Dino.
Salah satu kebijakan politik luar negeri Prabowo yang terlihat dalam kunjungannya ke Asia Timur tersebut adalah bahwa ia akan mengusahakan jalan tengah. Khususnya dalam menghadapi rivalitas antara China dan Jepang yang memang tidak akur,
Melalui kunjungan tersebut, Prabowo berupaya menggarisbawahi, RI akan bermain secara seimbang di dua lini yang saling bersaing. Dino mengatakan, kebijakan politik luar negeri konkret Prabowo baru akan dapat diketahui jelas setelah pelantikannya sebagai presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024.