Home > Pertahanan

Dibeli Indonesia, Dua Protitipe Jet Tempur KAAN Terbang pada April 2026

KAAN yang merupakan produksi dalam negeri pertama Turki, melakukan penerbangan perdananya pada awal 2024.
Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Sumber: TRT
Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Sumber: TRT

ISTANBUL -- Turkish Aerospace Industries (TAI) telah menandatangani kontrak dengan perusahaan pertahanan Indonesia, PT Dirgantara Indonesia dan PT Republik Aero Dirgantara (RAE) untuk mengekspor 48 jet tempur KAAN. Kesepakatan yang dirampungkan dalam Turkiye’s International Defence Industry Fair (IDEF) di Istanbul pada Sabtu (26/7/2026), mencakup kerja sama di bidang produksi, rekayasa, dan transfer teknologi.

Pengiriman jet tempur generasi kelima tersebut akan selesai dalam 120 bulan, dengan mesin yang akan diproduksi di Turki. Sekretaris Industri Pertahanan Turki Prof Haluk Gorgun, mengatakan, perjanjian tersebut merupakan kelanjutan dari kerangka kerja sama antarpemerintah yang ditandatangani di Jakarta pada Juni 2025.

Dia menjelaskan, penjualan jet tempur itu menandai "momen bersejarah" dalam hubungan pertahanan bilateral kedua negara. "Saya sangat bersyukur dapat menyaksikan momen ini bersama. Kami sangat gembira, sekaligus bangga," kata Gorgun dikutip dari TRT.

Gorgun dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menandatangani kontrak pembelian jet tempur KAAN. "Melalui kerja sama ini, kami bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur industri lokal di Indonesia dan memperkuat kolaborasi antara kedua negara, baik di bidang produksi maupun rekayasa," ucap Gorgun melanjutkan.

Ketika ditanya apakah pembicaraan sedang berlangsung dengan negara lain untuk penjualan KAAN, Gorgun menjawab diplomatis. "Ada banyak negara. Kami akan membagikan detailnya pada waktunya."

KAAN yang merupakan produksi dalam negeri pertama Turki, melakukan penerbangan perdananya pada awal 2024. Tiga prototipe telah dikembangkan, dengan dua diperkirakan akan terbang kembali pada April 2026. Tahap pertama produksi massal segera dimulai.

CEO TAI Mehmet Demiroglu, mengatakan, KAAN menempatkan Turki di antara sekelompok kecil negara yang mampu mengembangkan jet tempur generasi kelima. "Ada empat negara yang telah membangunnya. Dan masih ada konsorsium yang berusaha melakukannya," ucapnya menggarisbawahi bahwa beberapa upaya tersebut, termasuk yang diumumkan di Paris Airshow pada 2018, diperkirakan baru akan menghasilkan penerbangan perdana pada 2035-2040.

"Ini menunjukkan betapa cepatnya kami bergerak, betapa kami yakin akan hal ini, dan apa yang mampu kami lakukan," ujar Demiroglu.

Selain itu, Demiroglu juga menyampaikan, kesepakatan pasokan untuk pesawat latih Hurjet milik Turki dengan Spanyol diharapkan tercapai pada akhir tahun ini. Hal itu menyusul nota kesepahaman yang ditandatangani pada Mei lalu. Dia juga membuka peluang Indonesia membeli jet tempur latih Hurjet produksi TAI. "Indonesia memiliki potensi yang serius. Kami yakin ada potensi yang signifikan juga di negara-negara Teluk."

× Image